Menurut
Joseph M Juran
dalam Gasperz (2011:10) manajemen
kualitas sebagai suatu kumpulan aktivitas yang berkaitan dengan kualitas
tertentu yang memiliki karakteristik:
1.
Kualitas
menjadi bagian dari setiap agenda manajemen atas.
2.
Sasaran
kualitas dimasukkan dalam rencana bisnis.
3.
Jangkauan
sasaran diturunkan dari “benchmarking”: fokus adalah pada
pelanggan dan pada kesesuaian kompetisi; disana adalah sasaran untuk
peningkatan kualitas tahunan.
4.
Sasaran
disebarkan ke tingkat yang mengambil tindakan.
5.
Pelatihan
dilaksanakan pada semua tingkat.
6.
Pengukuran
ditetapkan seluruhnya.
7.
Manajer
atas secara teratur meninjau kembali kemajuan dibandingkan terhadap sasaran.
8.
Penghargaan
diberikan kepada kinerja terbaik.
9.
Sistem
imbalan diperbaiki.
Adapun
karakteristik total quality management
menurut Goetsch
& Davis dalam Nasution (2010:22) antara lain:
1)
Fokus pada pelanggan
2)
Obsesi terhadap kualitas
3)
Pendekatan ilmiah
4)
Komitmen jangka panjang
5)
Kerjasama tim
6)
Perbaikan sistem
berkesinambungan
7)
Pendidikan dan pelatihan
8)
Kebebasan yang terkendali
9)
Kesatuan tujuan
10)
Keterlibatan dan pemberdayaan
karyawan
Berikut dibawah ini
adalah penjelasan dari 10 karakteristik total
quality management seperti yang disebutkan diatas antara lain:
1.
Fokus pada pelanggan
Dalam total quality management, baik pelanggan internal maupun pelanggan
eksternal merupakan driver. Pelanggan eksternal menentukan kualitas produk atau
jasa yang disampaikan kepada mereka, sedangkan pelanggan internal berperan
besar dalam menentukan kualitas tenaga kerja, proses dan lingkungan yang
berhubungan dengan produk atau jasa.
2.
Obsesi terhadap kualitas
Dalam organisasi yang
menerapkan total quality management,
pelanggan internal dan eksternal menentukan kualitas. Dengan kualitas yang
ditetapkan tersebut, organisasi harus terobsesu untuk memenuhi atau melebihi
apa yang ditentukan mereka. hal ini berarti bahwa semua karyawan pada setiap
level berusaha melaksanakan setiap aspek pekerjaannya berdasarkan perspektif.
3.
Pendekatan ilmiah
Pendekatan ilmiah sangat
diperlukan dalam penerapan total quality
management, terutama untuk mendesain pekerjaan dalam proses pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang didesain
tersebut. Dengan demikian, data diperlukan dan dipergunakan dalam menyusun
patok duga (benchmarking), memantau
prestasi dan melaksanakan perbaikan.
4.
Komitmen jangka panjang
Total quality management merupakan suatu paradigma baru dalam melaksanakan bisnis.
Oleh karena itu, dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula berupa komitmen
jangka panjang sangat penting guna mengadakan perubahan budaya agar penerapan total quality management dapat berjalan
dengan sukses.
5.
Kerjasama tim
Dalam organisasi yang
dikelola secara tradisional sering kali diciptakan persaingan antardepartemen
yang ada dalam organisasi tersebut agar daya saingnya terdongkrak. Akan tetapi,
persaingan internal tersebut cenderung hanya menggunakan dan menghabiskan energi
yang seharusnya dipusatkan pada upaya perbaikan kualitas, yang pada gilirannya
untuk meningkatkan daya saing perusahaan pada lingkungan eksternal. Sementara
itu, dalam organisasi yang menerapkan total
quality management kerjasama tim, kemitraan dan hubungan dijalin dan
dibina, baik antarkaryawan perusahaan maupun dengan pemasok, lembaga-lembaga
pemerintah dan masyarakat sekitarnya.
6.
Perbaikan sistem berkesinambungan
Setiap produk dan jasa
dihasilkan dengan memanfaatkan proses-proses tertentu didalam suatu
sistem/lingkungan. Oleh karena itu, sistem yang ada perlu diperbaiki secara
terus menerus agar kualitas yang dihasilkannya dapat makin meningkat.
7.
Pendidikan dan pelatihan
Dalam organisasi yang
menerapkan total quality management pendidikan
dan pelatihan merupakan faktor yang fundamental. Setiap orang diharapkan dan
didorong untuk terus belajar. Dalam hal ini berlaku prinsip bahwa belajar
merupakan proses yang tiada akhirnya dan tidak mengenal batas usia. Dengan
belajar, setiap orang dalam perusahaan dapat meningkatkan keterampilan teknis
dan keahlian profesionalnya.
8.
Kebebasan yang terkendali
Dalam total quality management keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah merupakan unsur yang sangat
penting. Hal ini dikarenakan unsur tersebut dapat meningkatkan rasa saling
memiliki dan tanggung jawab karyawan terhadap keputusan yang telah dibuat.
Meskipun demikian, kebebasan yang timbul karena keterlibatan dan pemberdayaan
tersebut merupakan hasil dari pengendalian terencana dan terlaksana dengan
baik.
9.
Kesatuan tujuan
Supaya total quality management diterapkan dengan baik, maka perusahaan
harus memiliki kesatuan tujuan. Dengan demikian, setiap usaha dapat diarahkan
pada tujuan yang sama.
10. Keterlibatan
dan pemberdayaan karyawan
Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan merupakan hal yang
terpenting dalam penerapan total quality
management. Usaha untuk melibatkan karyawan membawa manfaat seperti
meningkatkan kemungkinan dihasilkannya keputusan yang baik, rencana yang baik,
atau perbaikan lebih efektif serta meningkatkan rasa memiliki dan tanggung
jawab pada karyawan.