Delapan prinsip
manajemen mutu dalam seri ISO 9001 yang
di kutip Gasperz (2011:360) perlu dipahami dan diterapkan oleh organisasi
adalah sebagai berikut:
1. Prinsip
fokus pelanggan
2. Prinsip
kepemimpinan
3. Prinsip
keterlibatan orang-orang
4. Prinsip
pendekatan proses
5. Prinsip
pendekatan sistem terhadap manajemen
6. Prinsip
peningkatan terus-menerus
7. Prinsip
pendekatan faktual dalam pembuatan keputusan
8. Prinsip
hubungan pemasok yang saling menguntungkan
Berikut adalah penjelasan
dari prinsip-prinsip tersebut:
1. Prinsip Fokus Pelanggan
Organisasi tergantung pada
pelanggan mereka dan oleh karena itu manajemen organisasi harus memahami
kebutuhan pelanggan sekarang dan akan datang, harus memenuhi kebutuhan
pelanggan dan giat berusaha melebihi ekspektasi pelanggan. Organisasi harus
giat dalam melakukan riset atau studi agar bagaimana produk sesuai dengan
ekspektasi dan harapan pelanggan. Manfaat-manfaat pokok apabila organisasi
menerapkan prinsip fokus pelanggan ini, adalah:
a.
Meningkatkan
penerimaan dan pangsa pasar, yang diperoleh melalui tanggapan-tanggapan yang
cepat dan fleksibel terhadap kesempatan pasar.
b.
Meningkatkan
efektivitas penggunaan sumber-sumber daya organisasi menuju peningkatan
kepuasan pelanggan.
c.
Meningkatkan
loyalitas pelanggan yang akan memimpin pada percepatan perkembangan bisnis
melalui pengulangan transaksi-transaksi.
Penerapan prinsip fokus pelanggan akan membawa organisasi
menuju:
a)
Pencarian
kembali dan pemahaman kebutuhan serta ekspektasi pelanggan.
b)
Jaminan
bahwa tujuan-tujuan organisasi terkait langsung dengan kebutuhan dan ekspektasi
pelanggan.
c)
Penciptaan
komunikasi tentang kebutuhan dan ekspektasi pelanggan ke seluruh anggota
organisasi.
d)
Pengukuran
kepuasan pelanggan dan tindakan-tindakan pada hasil-hasil.
e)
Pengelolaan sistematik berkaitan dengan
hubungan pelanggan.
f)
Jaminan
suatu pendekatan berimbang antara memuaskan pelanggan dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan (seperti pemilik, karyawan, pemasok, lembaga keuangan,
masyarakat lokal, dan masyarakat secara keseluruhan).
2. Prinsip
Kepemimpinan
Pemimpin organisasi menetapkan
kesatuan tujuan dan arah dari organisasi. Mereka harus menciptakan dan
memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat menjadi terlibat secara
penuh dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Manfaat-manfaat pokok apabila
organisasi menerapkan prinsip kepemimpinan ini, adalah:
a. Orang-orang akan memahami dan termotivasi
menuju sasaran dan tujuan organisasi.
b. Aktivitas-aktivitas akan dievaluasi,
disesuaikan dan diterapkan dalam suatu kesatuan cara.
c. Meminimumkan kesalahan komunikasi di antara
tingkat-tingkat dalam organisasi.
Penerapan prinsip kepemimpinan akan membawa organisasi
menuju:
a)
Pertimbangan
kebutuhan dari semua pihak yang berkepentingan (stakeholders), termasuk
pelanggan, pemilik, karyawan, pemasok, lembaga keuangan, masyarakat lokal dan
masyarakat secara keseluruhan.
b)
Penetapan
suatu visi yang jelas dari organisasi untuk masa mendatang.
c)
Penetapan
sasaran dan target yang menantang.
d)
Penciptaan
dan pemeliharaan nilai-nilai bersama, keadilan dan etika, pada semua tingkat
dalam organisasi.
e)
Penciptaan
kepercayaan dan menghilangkan ketakutan.
f)
Penyiapan
orang-orang dengan sumber-sumber daya yang diperlukan, pelatihan dan kebebasan
bertindak dengan tanggungjawab dan akuntabilitas.
g)
Penciptaan
inspirasi, mendukung dan menghargai kontribusi orang-orang dalam organisasi.
3. Prinsip
Keterlibatan Orang-orang
Orang pada semua
tingkat merupakan faktor yang sangat penting dari suatu organisasi dan
keterlibatan mereka secara penuh akan memungkinkan kemampuan mereka digunakan
untuk manfaat organisasi. Manfaat-manfaat pokok apabila organisasi menerapkan
prinsip keterlibatan orang ini, adalah:
a. Orang-orang dalam organisasi menjadi
termotivasi, memberikan komitmen dan terlibat.
b. Menumbuh kembangkan inovasi dan kreativitas
dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.
c. Orang-orang menjadi bertanggungjawab terhadap
kinerja mereka.
d. Orang-orang menjadi giat berpartisipasi dalam
peningkatan terus-menerus.
Penerapan prinsip keterlibatan orang akan membawa
organisasi menuju:
a)
Orang-orang
akan memahami tentang pentingnya kontribusi dan peranan mereka dalam
orgainisasi.
b)
Orang-orang
akan mampu mengidentifikasikan kendala-kendala yang menghambat kinerja mereka.
c)
Orang-orang
akan bertanggungjawab terhadap masalah yang dihadapi beserta solusi terhadap
masalah itu.
d)
Orang-orang
akan mampu mengevaluasi kinerja mereka dibandingkan terhadap sasaran dan tujuan
pribadi.
e)
Orang-orang
akan secara aktif mencari kesempatan-kesempatan untuk meningkatkan kompentensi,
pengetahuan dan pengalaman mereka.
f)
Orang-orang
akan secara bebas menyumbangkan pengetahuan dan pengalaman mereka.
g)
Orang-orang
akan secara terbuka mendiskusikan masalah-masalah dan isu-isu yang berkembang.
4. Prinsip
Pendekatan Proses
Suatu hasil yang
diinginkan akan tercapai secara lebih efisien, apabila aktivitas dan
sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Suatu proses
dapat didefinisikan sebagai integrasi sekuensial dari orang, material, metode,
mesin, dan peralatan, dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai tambah
output bagi pelanggan. Suatu proses mengkonversi input terukur ke dalam output
terukur melaui sejumlah langkah sekuensial yang terorganisir. Manfaat-manfaat
pokok apabila organisasi menerapkan prinsip pendekatan proses ini, adalah:
a. Biaya menjadi lebih rendah dan waktu siklus
(cycle times) menjadi lebih pendek, melalui efektivitas penggunaan
sumber-sumber daya.
b. Hasil-hasil menjadi meningkat, konsisten dan
dapat diperkirakan (predictable).
c. Kesempatan peningkatan menjadi prioritas dan
terfokus.
Penerapan-penerapan
prinsip pendekatan proses akan membawa organisasi menuju:
a)
Pendefinisian
secara sistematik dari aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk mencapai
hasil-hasil yang diinginkan.
b)
Penetapan
tanggungjawab dan akuntabilitas yang jelas untuk mengelola aktivitas-aktivitas
pokok.
c)
Kemampuan
menganalisa dan mengukur kapabilitas dari aktivitas-aktivitas pokok.
d)
Pengidentifikasian
keterkaitan dari aktivitas-aktivitas pokok dalam dan di antara fungsi-fungsi organisasi.
e)
Kemampuan
memfokuskan faktor-faktor seperti sumber-sumber daya, metode-metode, dan
material, yang akan meningkatkan aktivitas-aktivitas pokok dari organisasi.
f)
Kemampuan
mengevaluasi risiko, konsekuensi dan dampak, dari aktivitas-aktivitas pokok pada
pelanggan, pemasok, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
5. Prinsip Pendekatan Sistem Terhadap
Manajemen;
Pengidentifikasian,
pemahaman dan pengelolaan, dari proses-proses yang saling berkaitan sebagai
suatu sistem, akan memberikan kontribusi pada efektivitas dan efisiensi
organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya. Manfaat-manfaat pokok apabila
organisasi menerapkan prinsip pendekatan sistem terhadap manajemen ini, adalah:
a. Integrasi dan kesesuaian dari proses-proses
yang akan terbaik mencapai hasil-hasil yang diinginkan.
b. Kemampuan memfokuskan usaha-usaha pada
proses-proses kunci.
c. Memberikan kepercayaan kepada pihak yang
berkepentingan terhadap konsistensi, efektivitas dan efisiensi dari organisasi.
Penerapan prinsip
pendekatan sistem terhadap manajemen akan membawa organisasi menuju:
a)
Strukturisasi
suatu sistem untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan cara yang paling
efektif dan efisien.
b)
Pemahaman
kesalingtergantungan di antara proses-proses dari sistem.
c)
Pendekatan
terstruktur yang mengharmonisasikan dan mengintegrasikan proses-proses.
d)
Pemahaman
yang lebih baik tentang peranan dan tanggungjawab yang diperlukan untuk
mencapai tujuan-tujuan bersama dan oleh karena itu akan mengurangi
hambatan-hamabatan antar-fungsi dalam organisasi.
e)
Pemahaman
kemampuan organisasi dan penetapan kendala-kendala dari sumber-sumber daya
sebelum bertindak.
f)
Kemampuan
menetukan target dan mendefinisikan bagaimana aktivitas-aktivitas spesifik
dalam sistem harus beroperasi.
g)
Peningkatan
terus-menerus dari sitem melalui pengukuran dan evaluasi.
6. Prinsip
Peningkatan Terus-Menerus;
Peningkatan
terus-menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjadi tujuan
tetap dari organisasi. Peningkatan terus-menerus didefinisikan sebagai suatu
proses yang berfokus pada upaya terus-menerus meningkatkan efektivitas dan/atau
efisiensi organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi itu.
Peningkatan terus-menerus membutuhkan langkah-langkah konsolidasi yang
progresif, menanggapi perkembangan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan, dan akan
menjamin suatu evolusi dinamik dari sistem manajemen kualitas. Manfaat-manfaat pokok apabila organisasi
menerapkan prinsip peningkatan terus-menerus ini, adalah:
a. Meningkatkan keunggulan kinerja melalui
peningkatan kemampuan organisasi.
b. Kesesuaian dari aktivitas-aktivitas
peningkatan pada semua tingkat terhadap tujuan strategik organisasi.
c. Fleksibilitas bereaksi secara cepat terhadap
kesempatan-kesempatan yang ada.
Penerapan prinsip
peningkatan terus-menerus akan membawa organisasi menuju:
a)
Pengunaan
pendekatan lingkup-organisasi (organization-wide approach) yang konsisten
terhadap peningkatan terus menerus dari organisasi.
b)
Pemberian
pelatihan kepada orang-orang tentang metode dan alat-alat peningkatan terus-menerus.
c)
Menjadikan
peningkatan terus-menerus dari produk, proses-proses dan sistem, merupakan
tujuan utama dari setiap individu dalam organisasi.
d)
Penetapan
sasaran, ukuran-ukuran, yang terkait dengan peningkatan terus-menerus.
e)
Pengakuan
dan penghargaan terhadap peningkatan-peningkatan.
7. Prinsip
Pendekatan Faktual Dalam Pembuatan Keputusan;
Keputusan yang efektif
adalah berdasarkan pada analisis data dan informasi untuk menghilangkan akar
penyebab masalah, sehingga masalah-masalah kualitas dapat terselesaikan secara
efektif dan efisien. Keputusan manajemen organisasi, seyogianya ditujukan untuk
meningkatkan kinerja organisasi dan efektivitas implementasi sistem manajemen
kualitas. Manfaat-manfaat pokok apabila organisasi menerapkan prinsip pendekatan
faktual dalam pembuatan keputusan ini, adalah:
a. Keputusan-keputusan berdasarkan informasi yang
akurat.
b. Menigkatkan kemampuan untuk menunjukkan
efektivitas dari keputusan lalu melalui referensi terhadap catatan-catatan
faktual.
c. Meningkatkan kemampuan untuk meninjau-ulang
serta mengubah opini dan keputusan-keputusan.
Penerapan prinsip
pendekatan faktual dalam membuat keputusan akan membawa organisasi menuju:
a)
Jaminan
bahwa data dan informasi adalah akurat dan dapat diandalkan.
b)
Membuat
data menjadi mudah diperoleh bagi mereka yang membutuhkannya.
c)
Menganalisis
data dan informasi menggunakan metode-metode yang sahih.
d)
Keseimbangan
dalam pembuatan keputusan dan pengambilan tindakan berdasarkan pada analisis
faktual, pengalaman dan intuisi.
8. Prinsip Hubungan Pemasok yang Saling
Menguntungkan;
Suatu organisasi dan
pemasoknya adalah saling tergantung dan suatu hubungan yang saling
menguntungkan akan menciptakan kemampuan bersama dalam menciptakan nilai
tambah. Manfaat-manfaat pokok apabila organisasi menerapkan prinsip hubungan
pemasok yang saling menguntungkan ini, adalah:
a. Meningkatkan kemampuan untuk menciptakan nilai
bagi kedua pihak.
b. Meningkatkan fleksibilitas dan kecepatan
bersama untuk menanggapi perubahan pasar atau kebutuhan dan ekspektasi
pelanggan.
c. Mengoptimumkan biaya dan penggunaan
sumber-sumber daya.
Penerapan prinsip
hubungan pemasok yang saling mengutungkan akan membawa organisasi menuju:
a)
Penetapan
hubungan yang menyeimbangkan hasil-hasil jangka pendek dengan pertimbangan-pertimbangan
jangka panjang.
b)
Pengumpulan
dari keahlian dan sumber-sumber daya dengan mitra bisnis.
c)
Mengidentifikasikan
dan memilih pemasok-pemasok utama yang dapat diandalkan.
d)
Menciptakan
komunikasi yang jelas dan terbuka.
e)
Membagi
informasi dan rencana-rencana mendatang.
f)
Menentukan
pengembangan bersama dan aktivitas-aktivitas peningkatan terus-menerus.
g)
Meningkatkan
inspirasi, pengakuan dan penghargaan, terhadap peningkatan dan pencapaian oleh
pemasok.