Sebelum di bahas lebih jauh tentang kepemimpinan (leadership)
perlu kiranya dibahas dahulu arti dari pemimpin dan kepemimpinan. Ada
beberapa pendapat tentang hal itu antara lain :
a) Menurut John Gage Alle, pemimpin adalah pemandu, penunjuk,
penuntun dan komandan.
b) Menurut Henry pratt Fairchild, pemimpin adalah orang yang
memimpin dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan
mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol
usaha/upaya orang lain melalui kekuasaan atau posisi (Kartono,
2005:38).
Sedangkan kepemimpinan secara etimologi berasal dari kata
³pimpin´,dengan mendapat awalan ³me´menjadi ³memimpin´,yang
berarti menuntun, menunjukan jalan dan membimbing. Perkataan lain
yang disamakan pengertian adalah mengetahui atau mengepalai,
memandu dan melatih dalam arti mendidik dan mengajari supaya dapat
mengerjakan sendiri. Perkataan ³memimpin´bermakna sebagai kegiatan,
sedang yang melaksanakan disebut pemimpin. Bertolak dari kata
pemimpin berkembang pula kata kepemimpinan, berupa penambahan
awalan ³ke´dan akhiran ³an´pada kata pemimpin.
Perkataan
kepemimpinan menunjukan pada semua perihal dalam memimpin,
termasuk juga kegiatannya.
Disamping itu masih banyak pendapat yang mengemukakan
tentang kepemimpinan diantaranya :
a. Menurut Siswanto
Kepemimpinan sifat dan perilaku untuk mempengaruhi para
bawahan agar mereka mampu bekerja sama sehingga membentuk
jalinan kerja yang harmonis dengan pertimbangan aspek efisien dan
efektif untuk mencapai tingkat produktivitas kerja sesuai dengan yang
telah ditetapakan (2005 : 154).
b. Menurut Howard W. Hoyt
Kepemimpinan adalah seni untuk mengetahui tingkah laku
manusia yang merupakan kecakapan orang lain.
c. Menurut Pvivner dan presthus
Kepemimpinan adalah seni mengkoordinasikan dan mendorong
orang seorang atau kelompok – kelompok orang guna mencapai
tujuan yang dikehendaki (Arifin, 1991 : 88).
d. Menurut Andrew J. Dubrin
Kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi banyak orang melalui
komunikasi untuk mencapai tujuan, yang dimaksud komunikasi
adalah mengirim dan menerima pesan, kepemimpinan juga di
definisikan sebagai kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan
mengoordinasi organisasi dalam rangka mencapai tujuan.
e. Menurut GR. Terry
Kepemimpinan adalah suatu kemampuan mengarahkan
pengikut – pengikutnya untuk bekerja bersama dengan kepercayaan
serta tekun menggerakan tugas – tugas yang diberikan (Terry, 1990 :
152)
Menurut Kartini Kartono (2006 : 75 - 78) teori kepemimpinan antara
lain :
a. Teori Sifat
Pemimpin harus memiliki inteligensi tinggi, banyak inisiatif,
energik, punya kedewasaan emosional, memiliki daya persuasif dan
keterampilan komunikatif, memiliki kepercayaan diri, peka, kreatif,
mau memberikan partisipasi sosial yang tinggi, dan lain – lain.
b. Teori Sosiologi
Kepemimpinan dianggap sebagai usaha – usaha untuk melancarkan
antar – relasi dalam organisasi, dan sebagai usaha untuk menyelesaikan
setiap konflik organisatoris antara para pengikutnya, agar tercapai kerja
sama yang baik. Pemimpin menetapkan tujuan – tujuan dengan
menyertakan para pengikut dalam pengambilan keputusan terakhir.
Selanjutnya juga mengindentifikasikan tujuan, dan kerap kali
memberikan petunjuk yang diperlukan bagi para pengikut untuk
melakukan setiap tindakan yang berkaitan dengan kepentingan
kelompoknya.
c. Teori Kelakuan Pribadi
Kepemimpinan jenis ini akan muncul berdasarkan kualitas –
kualitas pribadi atau pola – pola kelakuan para pemimpinannya. Pola
tingkah laku pemimpin tersebut erat berkaitan dengan ; 1) bakat dan
kemampuan, 2) kondisi dan situasi, 3) keinginan untuk memutuskan
dan memecahkan permasalahan yang timbul, 4) derajat supervisi dan
ketajaman evaluasinya.
d. Teori Situasi
Teori ini menjelaskan bahwa harus terdapat daya lenting yang
tinggi/luwes pada pemimpin untuk menyesuaiakan diri terhadap
tuntutan situasi, lingkungan sekitar dan zamannya. Faktor lingkungan
itu harus dijadikan tantangan untuk diatasi. Maka pemimpin itu harus
mampu menyelesaikan masalah – masalah aktual.
Pemimpin yang efektif itu lahir dari suatu proses sejak
menciptakan wawasan, mengembangkan strategi, membangun kerja sama
dan mampu bertindak, sehingga indikator pemimpin yang efektif adalah :
1) Mampu menciptakan wawasan dan wacana untuk massa depan dengan
mempertimbangkan kepentingan jangka panjang kelompok yang
terlihat.
2) Mampu mengembangkan strategi yang rasional untuk menuju ke arah
tercapainya wawasan tersebut.
3) Mampu memperoleh dukungan dari pusat kekuatan dalam hal kerja
sama, persetujuan, kerelaan atau kelompok kerjanya dibutuhkan untuk
menghasilkan penggerakan itu.
4) Mampu memberi motivasi yang kuat kepada kelompok inti yang
tindakanya merupakan penentu untuk melaksanakan strategi.
Pemimpin yang efektif mampu mengantisipasi atau menciptakan
perubahan paradigma dimana organisasinya di jalankan (Rivai, 2004 : 67).
Soejoeti mengemukakan sedikitnya tiga prakondisi umum untuk mencapai
pemimpin yang efektif . pertama, kemampuan (ability), kedua, motivasi
untuk manajemen (motivation), dan ketiga, kesempatan (opportunity)
(Azhar, 2002 : 144).
Pemimpin merupakan faktor penentu dalam meraih sukses bagi
sebuah organisasi. Sebab pemimpin yang sukses akan mampu mengelola
organisasi, dapat mempengaruhi orang lain secara konstruktif, dan mampu
menunjukkan jalan serta tindakan benar yang harus dilakukan secara
bersama – sama. Terdapat beberapa istilah dalam Al Qur`an yang merujuk
pada pengertian pemimpin. Pertama, kata umara`yang sering juga disebut
dengan ulil amridan khadimul ummah. Khadimul ummahdiartikan
sebagai pelayan umat. Sedangkan istilah ulil amridan umara`tergambar
dalam surat An – Nisaa`: 59
Artinnya :³Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu
berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya´.
(An ±Nisaa` (4) : 59)
Para pemimpin harus mampu mengantisipasi perubahan yang
terjadi secara tiba – tiba, dapat mengoreksi kelemahan – kelemahan, dan
sanggup membawa organisasi kepada jangka waktu yang telah ditetapkan.
Jadi, bisa dikatakan bahwa kepemimpinan merupakan kunci kesuksesan
sebuah organisasi. Di samping itu, dalam setiap kerja kolektif dibutuhkan
pemimpin untuk mengefesienkan setiap langkah dari kegiatan tersebut
(Munir dan ilahi 2006 : 212).
Orang – orang yang bertaqwa dengan sesungguh – sungguhnya
taqwa kepada Allah SWT, selalu menyadari dan berusaha menjalankan
fungsinnya sebagai pemimpin umatnya. Dalam kehidupan bermasyarakat,
baik secara sengaja maupun tidak disengaja memiliki kewajiban dan
tanggung jawab sebagai pemimpin. Dijalankannya kepemimpinan sebagai
perwujudan kehendak allah SWT diminta atau tidak diminta oleh orang
lain di sekitarnnya, dengan cara menyeru agar berbuat makruf dan
meninggalkan perbuatan mungkar (Hadari, 1993 : 15) .
Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam surat Ali Imran (3)
ayat 104 yang berbunyi :
Artinnya :³hendaklah ada di antara kalian, segolongan umat penyebar
dakwah kepada kebajikan, yang tugasnnya menyuruh berbuat
makruf dan melarang berbuat mungkar. Itulah mereka yang
beruntung´. (Ali Imron (3) : 104) (Departemen Agama RI, 2007
: 63).
Kunci keberhasilan seseorang menjadi pemimpin karena ia
memiliki keunggulan nilai – nilai berupa sifat atau karakteristik pribadi
(personal traits or characteristics)dalam kelompoknya dan inti dari
semua itu dianggap sebagai kunci untuk keberhasilan dalam
kepemimpinan. Pemimpin dituntut untuk secara terus menerus melakukan
interaksi dengan pengikutnya, ini berarti keterampilan yang utama
dibutuhkan oleh seorang pemimpin ialah keterampilan komunikasi dan
hubungan interpersonal dan hubungan manusia. Ini penting bukan saja
untuk dapat mengetahui aspirasi pimpinan yang bersangkutan sehingga
akan memudahkan pimpinan untuk menciptakan kondisi yang kondusif
dalam mempengaruhi pengikut agar melakukan aktivitas untuk mencapai
tujuan yang diinginkan (Silalahi, 2002 : 304).
Dari definisi kepemimpinan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa kepemimpinan adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan
dan kelebihan, khususnya pada spesialisasi di satu bidang sehingga ia
mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama – sama melakukan
aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Jadi
pemimpin itu adalah orang memiliki satu atau beberapa kelebihan sebagai
prediposisi (bakat yang dibawa sejak lahir) dan merupakan kebutuhan dari
situasi atau zaman sehingga ia memiliki kekuasaan dan kewibawaan untuk
mengarahkan dan membimbing bawahan.