BAB I
PENDAHULUAN
Arti penting adaptasi ekologi dalam membentuk berbagai warisan dan tradisi berdaya masyarakat merupakan tema sentral dalam antropologi. Sejak eksplorasi rincian dilakukan oleh para antropolog. Teori budaya merupakan sebagai jawaban penyesuaian diri terhadap ekosistem, telah diberi bentuk moderen, budaya memiliki tujuan penyesuaian diri yang sering di samarkan dengan uraian keagamaan dan sosiologi dari orang-orang itu sendiri. Antropologi dari Amerika menyanggah hal tersebut. Harris berargumentasi perihal teori materialisme budaya dia melihat kenyataan-kenyataan membentuk primer dalam perkembangan tradisi budaya lokal sebagai tuntunan biologis untuk kelangsungan hidup dalam ekosistem.
Dalam setiap kebiasaan eksotis yang tampak aneh dalam masyarakat negara yang lebih komplek seperti aspek terdapat rasional malal dan biologis. Jika kita menyelidiki arus liberal ediologi budaya untuk bisa menemukannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian antropologi
Antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari umat manusia sebagai makhluk masyarakat. Perhatian ilmu pengetahuan ini si tujukan kepada sifat khusus badani dan cara produksi, tradisi dan nilai-nilai yang membuat pergaulan hidup yang satu berbeda dengan kehidupan yang lainnya, jadi dilihat dari sudut antropologi manusia ditinjau dari dua segi : yaitu manusia sebagai makhluk biologi dan sosio-budaya. Dalam tinjauan itu Antropologi tidak manusia biologi dan manusia budaya dalam tinjauan itu secara terpisah-pisah melainkan tinjauan dikaitkan secara holistic, sebagai suatu kesatuan fenomena bio-sosial. Di samping itu antropologi memperhatikan pula bentuk-bentuk yang lampau atau dalam waktu sekarang. Antropologi terbagi menjadi beberapa ruang cabang besar yaitu, antropologi fisik dan antropologi budaya, Arkeologi prasejarah, antropologi sosial dan antropologi psikologi. Disamping tinjauan ilmiah yang dilakukan antropologi terhadap manusia, terdapat tinjauan lain yaitu tinjauan agama, berbeda dengan tinjauan ilmiah yang berpangkal pada pengamatan empiris, tinjauan agama terhadap manusia berpangkal pada kepercayaan, dogma dan mendeskripsikan kesimpulan dari dogma itu yang tidak diragukan kebenarannya. Dilihat dari asal usulnya, agama besar atau agama tradisional seperti agama Islam dan Nasrani, mengatakan bahwa manusia diciptakan sekali oleh Tuhan. Dan umat manusia dewasa ini keturunan manusia yang pertama itu.
Apabila kita membandingkan tinjauan agama dengan tinjauan ilmiah terhadap manusia memang terdapat perbedaan tetapi bukan pertentangan. Kalau kita selidiki dalam-dalam, kita akan mengetahui, bahwa tinjauan ilmu tentang asal usul manusia yang bersifat evolusi itu, semata –mata merupakan penyelidikan tentang mekanik penciptaan. Ilmu dan agama mempunyai tujuan yang sama ialah untuk kesejahteraan umat manusia. Manusia adalah makhluk emosional, dan juga makhluk rasional. Sebagai makhluk rasional, manusia ingin mengetahui dan memahami seluruh lingkungan alam dan lingkungan sosialnya dengan logikanya, dengan kekuatan berpikirnya sebagai makhluk rasional manusia, manusia bertanya yang tidak ada hentinya .
B. Antropologi Fisik
Antropologi fisik menyelidiki manusia sebagai makhluk biologi. Ia mempelajari manusia dari sudut jasmaninya dalam arti seluas-luasnya. Antrolpologi fisik terpecah dalam cabang-cabang ilmu yang lebih kecil seperti:
a. Paleontology primat, yaitu mempelajari deskripsi varietas manusia yang telah tidak ada lagi.
b. Evolusi manusia, yaitu ilmu yang mempelajari proses perkembangan tentang tipe manusia.
c. Antropometri, yaitu studi tentang teknik pengukuran tubuh manusia.
d. Somatologi, yaitu studi tentang varietas manusia yang masih hidup dan tentang perbedaan seks.
e. Antropologi rasial, yaitu ilmu yang mempelajari penggolongan manusia dalam kelompok-kelompok.
f. Studi perbandingan tentang pertumbuhan organik dan antropologi konstitusional yang mempelajari tentang tipe tubuh manusia terhadap penyakit tertentu dan tingkah laku khusus seperti tindak kriminal .
Demikianlah kesimpulan persoalan dasar dalam antropologi fisik, maka persoalan ini meliputi studi mengenai tempat manusia di dalam klasifikasi zoology, hubungan yang terdapat antara manusia dengan makhluk lain yang bukan manusia. Masalah tentang perkembangan tentang evolusi makhluk hidup, yang memperhatikan adanya pertumbuhan dari sistem yang sederhana menuju ke arah sistem yang lebih kompleks, serta teori tentang evolusi organik dan masalah yang mengenai keturunan dan ras sebagai konsepsi biologi.
C. Antropologi budaya
Antropologi budaya adalah cabang besar dari antropologi umum yang menyelidiki kebudayaan pada umumnya dan berbagai kebudayaan di seluruh dunia. E.B tailor, mengemukakan devinisi tentang kebudayaan yang terkenal primitive culture, ia menulis bahwa kebudayaan adalah sesuatu keseluruhan yang kompleks,. Yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan berbagai kemampuan lain serta kebiasaan yang di dapat oleh manusia sebagai anggota suatu masyarakat. Antropologi budaya menyelidiki seluruh cara hidup manusia, bahan yang dipelajari ialah deskripsi kebudayaan secara individual, yang digali dan si disusun secara empiris, tanpa memberikan suatu penilaian terlebih dahulu mengenai tinggi atau rendahnya suatu kebudayaan dalam hubungan dengan studi mengenai keanekaragaman budaya yang dilakukan oleh antropologi budaya, Clyde Kluckhon menulis antropologi holds up a great mirror to man and lest tim look at himself in his infinite variety, dalam kepustakaan mengenai antropologi terutama yang terdapat di Amerika, antropologi budaya itu terpecah dalam empat sub disiplin, yaitu :
a. arkeologi prasejarah
Antropologi prasejarah adalah ilmu yang mempelajari perkembangan kebudayaan manusia si masa lampau, ketika belum terdapat bahan-bahan tertulis, maka prasejarah menggunakan penyusunan dari peninggalan material yang berupa artevak atau fosil
b. antropologi linguistik
Adapun yang dimaksud dengan kebudayaan itu ialah seluruh cara hidup suatu bangsa, yang dimilikinya tidak dengan jalan di turunkan dengan kelahiran mallainkan dengan cara yang di pelajari dalam arti yang seluas luasnya.
c. Etnologi
Etniologi adalah cabang antropologi budaya yang mempelajari kebuda yaan manusia dengan mengadakan pendekatan perbandingan dari berbagai kebudayaan secara individual.
d. kebudayaan dan kepribadian
Hubungan antara kebudayaan dan kepribadian itu merupakan bidang kerja para ahli antropologi dari pada ahli sosiologi terutama para ahli antropologi yang telah mengetahui tentang metode dan prinsip psikologi. Dari psikologi para ahli antropologi mencari penjelasan tentang kebudayaan, keinginan, perasaan dan implus serta tingkah laku yang beraneka ragam yang di dilakukan orang untuk mendapat kepuasan dan aqulibrium sosial. Berdasarkan pada kerjasama maka tampil lah suatu ilmu pengetahuan baru yang bertujuan memahami dinamik tingkah laku manusia. Ilmu ini seperti yang di kemukakan di atas masih berada pada taraf permukaan perkembangan para ahli dalam lapangan ini sebagian besar mendapat pendidikan formalnya hanya pada satu di antara disiplin yang di kenal tadi. Seperti kita ketahui kebudayaan itu hanya mungkin ada dalam masyarakat manusia .
Jadi kebudayaan menunjukkan kepada berbagai aspek kehidupan. Kata itu meliputi cara-cara berlaku kepercayaan-kepercayaan dan sikap-sikap dan juga hasil dari kegiatan manusia yang khas untuk suatu masyarakat atau kelompok penduduk.
BAB III
KESIMPULAN
Kebudayaan dan kepribadian adalah sesuatu yang mutlak yang terdapat pada suatu masyarakat, karena tanpa kebudayaan dan kepribadian suatu masyarakat tidak akan berkembang si antara masyarakat yang satu dengan yang lain pasti terdapat kebudayaan yang berbeda pula. Karena itulah bila kita mempelajari kebudayaan orang lain kita tidak boleh memandang dari sudut pandang kebudayaan kita sendiri karena akan menyebabkan kesalahpahaman dan kerancauan.
DAFTAR PUSTAKA
Harsojo, “Pengatar Antropologi”, putra bardin, Jakarta, 1999
Ihromi, T,O. “Pokok-Pokok Antropologi Budaya”, obor Indonesia, Jakarta, 1996
KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah:
ANTROPOLOGI
Oleh:
ABD. SALAM B07206039
Dosen:
Drs. H. Syaiful
FAKULTAS DAKWAH
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2006
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik tanpa suatu halangan yang berarti.
Ucapan terima kasih tak lupa kami haturkan kepada dosen pembimbing sehingga mempermudah kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari segi isi, maupun penyusunannya, maka dari itu kritik dan saran dari pembaca pada umumnya dan mahasiswa khususnya ke dalam lapangan penyelidikan yang bersifat membangun selalu kami harapkan