Objek dakwah adalah manusia yang menjadi audiens yang
akan diajak ke dalam Islam secara kaffah (Muriah, 2000: 32).
Menurut Pimay (2006: 29) objek dakwah adalah manusia yang
menjadi sasaran dakwah. Mereka adalah orang-orang yang telah
memiliki atau setidak-tidaknya telah tersentuh oleh kebudayaan asli
atau kebudayaan selain Islam. karena itu, objek dakwah senantiasa
berubah karena perubahan aspek sosial kultural,sehingga objek
dakwah ini akan senantiasa mendapat perhatian dan tanggapan
khusus bagi pelaksanaan dakwah
Berdasarkan keterangan tersebutdapat juga dikatakan bahwa
unsur dakwah yang kedua adalah mad'u, yaitu manusia yang menjadi
sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik sebagai
individu maupun sebagai kelompok, baik manusia yang beragama
Islam maupun tidak; atau dengan kata lain manusia secara
keseluruhan. Sesuai dengan firman Allah QS. Saba' 28:
Artinya: Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat
manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan
sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia
tiada mengetahui. (QS. Saba: 28) (Depag RI,1978: 683).
Kepada manusia yang belum beragama Islam, dakwah
bertujuan untuk mengajak mereka mengikuti agama Islam;
sedangkan kepada orang-orang yangtelah beragama Islam dakwah
bertujuan meningkatkan kualitas iman, Islam, dan ihsan.
Mereka yang menerima dakwah ini lebih tepat disebut mad'u
dakwah daripada sebutan objek dakwah, sebab sebutan yang kedua
lebih mencerminkan kepasifan penerima dakwah; padahal
sebenarnya dakwah adalah suatu tindakan menjadikan orang lain
sebagai kawan berpikir tentang keimanan, syari'ah, dan akhlak
kemudian untuk diupayakan dihayati dan diamalkan bersama-sama.
Al-Qur'an mengenalkan kepada kita beberapa tipe mad'u.
Secara umum mad'u terbagi tiga, yaitu: mukmin, kafir, dan munafik
(DEPAG RI, 1993: 5).
Dari tiga klasifikasi besar ini mad'umasih
bisa dibagi lagi dalam berbagai macam pengelompokan. Orang
mukmin umpamannya bisa dibagi menjadi tiga, yaitu: dzâlim
linafsih, muqtashid, dan sâbiqun bilkhairât. Kafir bisa dibagi
menjadi kafir zimmi dan kafir harbi (DEPAG RI, 1978: 890).
Mad'u(obyek dakwah) terdiri dari berbagai macam golongan
manusia. Oleh karena itu, menggolongkan mad'usama dengan
menggolongkan manusia itu sendiri, profesi, ekonomi, dan
seterusnya.
Penggolongan mad'utersebut antara lain sebagai berikut:
1. Dari segi sosiologis, masyarakat terasing, pedesaan, perkotaan,
kota kecil, serta masyarakat di daerah marjinal dari kota besar.
2. Dari struktur kelembagaan, ada golongan priyayi, abangan dan
santri, terutama pada masyarakat Jawa.
3. Dari segi tingkatan usia, ada golongan anak-anak, remaja, dan
golongan orang tua.
4. Dari segi profesi, ada golongan petani, pedagang seniman,
buruh, pegawai negeri.
5. Dari segi tingkatan sosialekonomis, ada golongan kaya,
menengah, dan miskin.
6. Dari segi jenis kelamin, ada golongan pria dan wanita.
7. Dari segi khusus ada masyarakat tunasusila, tunawisma, tuna-
karya, narapidana, dan sebagainya (Arifin, 2000: 3).