Merebaknya media massa dewasaini, khususnya media cetak,
seperti surat kabar, merupakan salah satu wujud dari era informasi dan
keterbukaan. Berbagai informasi ber-seliwer-an tiap hari dan tiap saat.
Berbagai pandangan pun berkembang seakan tiada mengenal henti. Semua
pesan dari media massa dikonsumsi oleh masyarakat serta menjadi bahan
informasi dan referensi pengetahuan mereka (Kusnawan, 2004: 23).
Dari empat fungsi media massa (informasi, edukasi, hiburan dan
persuasif), fungsi yang paling menonjol pada surat kabar adalah informasi.
Hal ini sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surat kabar, yaitu
keingintahuan akan setiap peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Karenanya
sebagian besar rubrik surat kabar terdiri dari berbagai jenis berita. Namun
demikian, fungsi hiburan surat kabar pun tidak terabaikan karena
tersedianya rubrik artikel ringan, feature(laporan perjalanan, laporan
tentang profil seseorang yang unik), rubrik cerita bergambar atau komik,
serta cerita bersambung. Begitu pula dengan fungsinya mendidik dan
mempengaruhi akan ditemukan pada artikel ilmiah, tajuk rencana atau
editorial dan rubrik opini. Fungsi pers, khususnya surat kabar pada
perkembangannya bertambah, yakni sebagai alat kontrol sosial yang
konstruktif.
Untuk dapat memanfaatkan media massa secara maksimal demi
tercapainya tujuan komunikasi, maka seorang komunikator harus
memahami kelebihan dan kekurangan media tersebut, Dengan kata lain,
komunikator harus mengetahui secara tepat karakteristik media massa yang
akan digunakannya.
Karakteristik surat kabar sebagai media massa
mencakup: publisitas, periodesitas, universalitas, aktualitas dan
terdokumentasikan (Ardianto dkk, 2007: 112)
a. Publisitas
Publisitas atau publicityadalah penyebaran pada publik atau
khalayak (Effendy, 1981:98). Salah satukarakteristik komunikasi massa
adalah pesan dapat diterima oleh sebanyak-banyaknya khalayak yang
tersebar di berbagai tempat, karena pesan tersebut penting untuk
diketahui umum, atau menarik bagikhalayak pada umumnya. Dengan
demikian, semua aktivitas manusia yang menyangkut kepentingan umum
dan atau menarik untuk umum adalahlayak untuk disebarluaskan. Pesan-pesan melalui surat kabar harus memenuhi kriteria tersebut.
b. Periodesitas
Periodesitas menunjuk pada keteraturan terbitnya, bisa harian,
mingguan, atau dwi mingguan. Sifat periodesitas sangat penting dimiliki
media massa, khususnya surat kabar.Kebutuhan manusia akan informasi
sama halnya dengan kebutuhan manusia akan makan, minum, dan
pakaian. Setiap hari manusia selalu membutuhkan informasi.
Bagi
penerbit surat kabar, selama ada dana dan tenaga yang terampil, tidaklah
sulit untuk menerbitkan surat kabar secara periodik. Di sekeliling kita
banyak sekali fakta serta peristiwa yang dapat dijadikan berita dalam
surat kabar. Selama ada kehidupan, selama itu pula surat kabar terbit.
c. Universalitas
Universalitas menunjuk pada kesemestaan isinya, yang beraneka
ragam dan dari seluruh dunia. Dengandemikian atau isi surat kabar
meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, seperti masalah sosial,
ekonomi , budaya, agama, pendidikan, keamanan dan lain-lain. Selain
itu, lingkup kegiatannya bersifat lokal, regional, nasional bahkan
internasional. Jadi, apabila ada penerbitan (sekalipun bentuknya seperti
surat kabar) yang hanya memuat atau berisi salah satu aspek saja, maka
penerbitan tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai surat kabar.
Contohnya PT Telkom yang memiliki karyawan ribuan orang
menerbitkan sejenis surat kabar, dan isinya adalah berita seputar
perusahaannya, maka surat kabar PT Telkom itu bukan media massa
karena pesannya bukan untuk konsumsi umum.
d. Aktualitas
Aktualitas, menurut kata asalnya, berarti "kini" dan "keadaan
sebenarnya" (Effendy, 1981:99).
Kedua istilah tersebut erat kaitannya
dengan berita, karena definisi berita adalah laporan tercepat mengenai
fakta-fakta atau opini yang penting atau menarik minat, atau kedua-keduanya bagi sejumlah besar orang.
Laporan tercepat menunjuk pada "kekinian" atau terbaru dan
masih hangat. Fakta dan peristiwa penting atau menarik tiap hari berganti
dan perlu untuk dilaporkan, karena khalayak pun memerlukan informasi
yang paling baru. Hal ini dilakukan olehsurat kabar, karena surat kabar
sebagian besar memuat berbagai jenis berita.
e. Terdokumentasikan
Dari berbagai fakta yang disajikan surat kabar dalam bentuk
berita atau artikel, dapat dipastikanada beberapa diantaranya yang oleh
pihak-pihak tertentu dianggap penting untuk diarsipkan atau di buat
kliping. Misalnya karena berita tersebut berkaitan dengan instansinya,
atau artikel itu bermanfaat untuk menambah pengetahuannya. Kliping
berita oleh sebuah instansibiasanya dilakukan oleh staf public relations
untuk dipelajari dalam rangka menentukan kebijakan selanjutnya, karena
berita tersebut dianggap sebagai masukan dari masyarakat (publik
eksternal).
Untuk menyerap isi surat kabar, pembaca dituntut untuk bisa
membaca serta memiliki kemampuan intelektualitas tertentu.
Khalayaknya yang buta huruf tidak dapat menerima pesan surat kabar.
Bagi mereka yang berpendidikan rendah pun mungkin akan kesulitan
membaca surat kabar, karena banyak istilah dari berbagai bidang yang
tidak dapat mereka pahami. Tidak demikian halnya dengan radio siaran
atau televisi. Khalayak radio siaran dan televisi tidak terbatas, yang buta
huruf dan yang berpendidikan rendah dapat menerima pesan-pesan
meski tidak semuanya.
Surat kabar dapat dikelompokkan pada berbagai kategori.
Dilihat dari ruang lingkupnya, maka kategorisasinya adalah surat kabar
lokal, regional, dan nasional. Ditinjau dari bentuknya, ada bentuk surat
kabar biasa dan tabloid. Sedangkan dilihat dari bahasa yang digunakan,
ada surat kabar berbahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa daerah.
Surat kabar nasional, di antaranya Kompas, Suara Pembaruan,
Media Indonesia, Republika, Suara Karya. Surat kabar regional, di
antaranya Pikiran Rakyat (Jawa Barat), Jawa Pos dan SurabayaPos
(Jawa Timur), Suara Merdeka(Jawa Tengah), Waspada (Sumatra
Utara), Bali Pos(Bali). Surat kabar lokal, di antaranya adalah Tribun
Jabar(Bandung-Jabar), Pos Kota(Jakarta), Kedaulatan Rakyat
(Jogjakarta). Surat kabar bentuk tabloid, adalah Bintang, Citra, Nova,
Wanita Indonesia, Bola, GO (Gema Olahraga).Surat kabar berbahasa
Inggris, di antaranya The Jakarta Post.
Berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau
peristiwa yang hangat (Depdiknas, 2002: 140). Sedangkan Feature
menurut Mc. Kinney dari Denver Post yang menyebutkan "karangan
khas" atau suatu tulisan yang berada di luar tulisan yang bersifat berita
langsung di mana pegangan utama dari 5 W dan 1 H dapat diabaikan
(Assegaf, 1999: 55). Rubrik adalah kepala karangan (ruangan tetap) di
surat kabar, majalah; surat kabar membuka untuk menampung pendapat
pembaca (Depdiknas, 2002: 965). Sedangkan kolom adalah ruang antara
dua garis tegak pada lembar kertasatau halaman buku, lajur; bagian
khusus yang utama di surat kabar atau majalah ((Depdiknas, 2002: 581).