Madrasah Diniyah pada umumnya siswa-siswanya adalah siswa yang sedang belajar di sekolah umum. Untuk itu perlu memahami psikologi dari anak tersebut demikian juga memahami serta menghayati aspek-aspek kurikulum madrasah diniyah. Untuk lebih efektif dan efesien dalam upaya memenuhi kebutuhan pengajaran dan pendidikan agama islam di sekolah umum, maka dipandang perlu pemberian pelajaran di madrasah diniyah mengacu pada tema sentral pengajaran Madrasah diniyah awaliyah; Al-Qur'an Hadist, Bahasa Arab, Ibadah Syari'ah, Praktek Ibadah.
Proses belajar mengajar dituangkan dalam kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Kedua macam kegiatan ini dikelola dalam seluruh proses belajar mengajar di madrasah diniyah.
a. Kegiatan Intrakurikuler
Kegiatan ini adalah kegiatan belajar mengajar madrasah diniyah yang penjatahan waktunya telah ditentukan dalam program. Pada prinsipnya kegiatan ini merupakan kegiatan tatap muka antara guru dan siswa. Dalam pelaksanaannya dapat berbentuk belajar secara klasikal, kelompok maupun perorangan.
• Belajar secara klasikal. Kegiatan ini terutama ditujukan untuk pemberian informasi ataupun sebagai pengantar dalam proses belajar mengajar.
• Belajar secara kelompok Kegiatan ini terutama ditujukan untuk mengembangkan ketrampilan siswa madrasah diniyah dalam mempelajari dan mengembangkan materi pokok setiap pokok bahasan.
• Belajar secara perorangan. Kegiatan ini terutama ditujukan untuk menampung kegiatan perbaikan dan pengayaan.
b. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ini adalah kegiatan diluar jam pelajaran biasa, yang dilakukan di dalam atau di luar madrasah dengan tujuan memperluas pengetahuan siswa, misal mengenai berbagai bidang pengembangan/mata pelajaran, menyalurkan bakat minat,menunjang pencapaian tujuan institusional, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya.
Kegiatan ini dilakukan dalam waktu tertentu. Sebagaimana tercantum dalam buku al-Madkholi ila al-Tarbiyyah, yaitu madrasah sebagai sarana mengenal potensi. Tugas madrasah adalah mengenali potensi murid, kemampuan dan kecenderungan mereka, menilai kemampuan mereka dengan menggunakan sarana test yang terstruktur, catatan perkembangan siswa, standar psikologis dan edukatif yang secara khusus digunakan untuk tujuan pencapaian kecerdasan, kecenderungan dan kemampuan mereka. Dan dengan mempelajari nilai-nilai yang diperoleh siswa serta pekerjaan-pekerjaan sekolah yang mereka lakukan, madrasah juga dapat menggunakan pemikiran atau pendapat guru dan wali murid, mempelajari buku raport siswa diberbagai tingkat pendidikannya. Hal itu dimaksudkan untuk menindaklanjuti pengevaluasian dan pengarahan mereka, dengan ini madrasah dapat mengetahui potensi-potensi siswa dan menggunakannya di masa depan.
Jelas bahwa kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler dilaksanakan dalam rangka proses belajar mengajar sebagai kegiatan yang terpadu dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.