Pengertian Stres dan Penyebabnya - Stres adalah suatu keadaan tertekan, baik secara fisik maupun psikologis. Stres terjadi bila pikiran dan tubuh bereaksi terhadap sebuah situasi yang nyata ataupun yang dibayangkan.
Stres adalah respon fisiologis, psikologis dan prilaku dari seseorang untuk mencari penyesuaian terhadap tekanan yang sifatnya internal maupun eksternal. Stres menjadikan tubuh memproduksi hormon adrenalin yang berfungsi untuk mempertahankan diri. Agus M. Hardjana memberikan pengertian stres adalah keadaan atau kondisi yang terjadi bila orang yang mengalami stres dan hal yang dianggap mendatangkan stres menjadikan orang yang bersangkutan merasakan ketidaksepadanan antara kondisi dan sistem sumber daya biologis, psikologis dan sosial.
Faktor-faktor yang Menyebabkan Stres
Sumber penyebab munculnya stres (stresor) menurut Gymnastiar dapat digolongkan sebagai berikut:
- Keluarga. Keluarga dapat menjadi sumber stres manakala tidak memberikan suasana yang kondusif. Misalnya, keluarga yang mengalami perpecahan, baik perceraian orang tua maupun pertengkaran orang tua dan anak.
- Pekerjaan. Beban pekerjaan, soal gaji, orang-orang yang kehilangan pekerjaan ataupun terlalu lama menganggur dapat memicu timbulnya stres.
- Tetangga. Tetangga yang menjadi sumber keributan dapat menyebabkan stres.
- Persoalan Hukum. Orang-orang yang bersentuhan dengan hukum karena pelanggaran yang dilakukan, bisa mengalami stres.
- Kondisi Fisik. Seorang anak yang menginjak masa remaja, seorang wanita yang menjelang tua merasa ketakutan dengan kulit yang keriput atau ketika mana menopause. Selain itu, penyakit atau cacat tubuh dapat mendatangkan gejala stres.
Sementara menurut Hawari penyebab stres antara lain bersumber dari :
- Perkawinan. Berbagai masalah perkawinan merupakan sumber stres yang dialami seseorang, misalnya pertengkaran, perpisahan (separation), perceraian, kematian pasangan, ketidaksetiaan dan sebagainya.
- Problem orang tua. Permasalahan yang dihadapi orang tua misalnya tidak punya anak, kenakalan anak, sakit anak dan sebagainya.
- Hubungan interpersonal. Konflik dengan teman, kekasih, antara atasan dan bawahan, konflik interpersonal dapat menjadi sumber stress bahkan depresi.
- Lingkungan hidup. Kondisi lingkungan yang buruk berpengaruh bagi kesehatan seseorang, misalnya pindah tempat tinggal, penggusuran, hidup dalam lingkungan kriminalitas dan sebagainya.
- Penyakit fisik dan cidera. Penyakit, misalnya penyakit kanker dan jantung, kecelakaan, operasi, aborsi dan sebagainya.
- Keuangan. Kondisi keuangan yang tidak sehat, misalnya pendapatan lebih rendah dari pengeluaran, terlibat hutang, kebangkrutan usaha. Masalah keuangan ini dapat menjadi penyebab kecemasan dan depresi.
- Penyebab lain. Stresor lainnya dalam hidup seperti kebakaran, bencana alam, perkosaan, hamil di luar nikah dan sebagainya dapat menimbulkan kecemasan dan depresi.
Azhim menjelaskan bahwa stres terjadi disebabkan oleh faktor internal dan eksternal.
1. Faktor Eksternal
a. Sebab Lingkungan. Penyebabnya misalnya kehilangan sesuatu yang amat berharga. Orang yang kehilangan sesuatu yang dicintainya akan melewati tahapan-tahapan dalam merespon rasa kehilangan tersebut : Tahap pertama, pngingkaran ataurasa tidak percaya atas kehilangan tersebut. Tahap kedua, ketidak percayaan itu semakin bertambah dan tahap ketiga menangis dan kegundahan hati serta kehilangan selera makan, seks dan lainya. Tahap keempat adalah tahapan menerima kenyataan terjadi.
b. Obat-obatan. Beberapa penelitian membuktikan bahwa obat-obatan dapat mengakibatkan perubahan kimiawi di dalam otak hingga menyebabkan depresi. Obat-obat tersebut tersebut misalnya obat untuk penyakit liver, tekanan darah tinggi dan rematik.
c. Narkotika. Berhenti dari mengonsumsi obat-obatan yang mengandung psikotropika dapat menimbulkan stress dan depresi, terkadang menyangkut upaya bunuh diri. Obat-obatan yang mempunyai fungsi agar tubuh selalu terjaga dari rasa kantuk yang biasa digunakan sopir-sopir angkutan juga mengandung bahaya yang sama. Obat-obatan ini memiliki kandungan amfetamin yang menyebabkan seseorang kecanduan apabila tidak menggunakannya kembali atau menimbulkan efek ketergantungan.
2. Faktor Internal
a. Faktor Keturunan
b. Penyakit-penyakit Organik. Misalnya kekurangan hormon kelenjar gondok, begitu juga kekurangan beberapa vitamin, seperti vitamin B12.
c. Sebab-sebab yang tidak diketahui. Manusia terkadang menderita kesedihan tanpa diketahui penyebabnya yang jelas, kebanyakan penyakit ini tidak hanya timbul lantaran pengaruh dari satu sebab saja, tetapi juga karena beberapa sebab secara keseluruhan, yaitu yang bersifat eskternal maupun internal.