Semua hadits Nabi saw yang memerintahkan orang muslim untuk melaksanakan perintah Allah atau yang menganjurkan manusia untuk berbuat kebajikan, amar makruf ataupun yang menganjurkan manusia untuk menghias diri mereka dengan akhlaq yang baik, kesemuanya itu termasuk hadits yang mengajak kepada akhlaq mulia. Artinya: “Jika kebaikan membuatmu senang dan perbuatanmu yang buruk membuatmu merasa bersedih,maka kamu adalah seorang mukmin.”
Hadits tersebut mengandung arti bahwa sesungguhnya seseorang tidak bisa dikatakan beriman sebelum ia merasa bahagia tatkala melakukan suatu kebaikan dan merasa sedih tatkala melakukan suatu perbuatan dosa. Begitu banyak hadits yang menganjurkan manusia untuk memiliki kemuliaan dan keluruhan akhlaq. Artinya: “Sesungguhnya orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang mempunyai akhlaq terbaik. Dan bahwa akhlaq yang baik itu derajatnya menyamai puasa dan shalat.”
Masih banyak hadits-hadits tentang ajaran akhlaq mulia agar seluruh manusia sadar bahwa akhlaq di hadapan Allah mewakili keimanan sebagai seorang muslim. Hal itu pula yang akan digunakan dalam bermasyarakat. Tidak akan sempurna seseorang bila akhlaq yang dipandang saja sudah tidak pantas. Sebagai manusia biasa tidak luput dari salah, dosa dan khilaf. Selalu seperti itu manusia, bila mengalami hal demikian, segeralah bertaubat niscaya Allah menerima taubat para hambaNya yang ingin kembali pada jalur akhlaq yang diharapkan.
Akhlaq ibarat keadaanjiwa yang kokoh, dari mana timbul berbagai perbuatan dengan mudah tanpa menggunakan pikiran dan perencanaan. Bilamana perbuatan-perbuatan yang timbul dari jiwa itu baik, maka keadaannya disebut “akhlaq yang baik”. Jika yang ditimbulkan kebalikannya dari itu, maka keadaannya disebut “akhlaq yang buruk”. Apabila keadaan itu tidak mantap didalam jiwa, maka ia tidak disebut akhlaq.
Akhlaq dapat dihasilkan dengan latihan dan perjuangan pada awal, hingga akhir menjadi watak. Misalnya, seseorang yang ingin mempunyai tulisan indah maka pertama kali dia harus memaksakan diri untuk meniru tulisan-tulisan yang indah, hingga tulisan itu menjadi wataknya. Induk akhlaq yang baik adalah empat keutamaan kebijakan, keadilan, keberanian, dan keluhuran budi. Hikmah adalah kebenaran dengan ilmu dan amal dan ia adalah sumber akhlaq yang baik.