Teams Games Tournament, pada mulanya dikembangkan oleh David DeVries dan Keith Edwards, ini merupakan model pembelajaran pertama dari John Hopkins. Model ini menggunakan pelajaran yang sama yang disampaikan guru dan tim kerja sama seperti dalam STAD. “TGT is the same as STAD in every respect but one: instead of the quizzes and the individual improvement score system, TGT uses academic tournament, in which student compete as representatives of their teams with member of other teams who are like them in past academic performance.” (TGT sama seperti STAD pada setiap tahapan dalam sistem peningkatan skor kuis dan individu, hanya saja TGT menggunakan turnamen akademik, yang mana peserta didik sebagai wakil dari tim mereka akan berkompetisi dengan anggota tim yang lain yang memiliki kemampuan akademik yang sama).
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang hampir sama dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievment Division), yaitu model pembelajaran kooperatif untuk pengelompokan campur yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota. Hanya saja, untuk menambah skor perolehan tim/kelompok setelah pelaksanaan kuis dipertandingkan suatu pertandingan edukatif (educative games).“TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku atau ras yang berbeda.” Model pembelajaran ini melibatkan peran peserta didik sebagai tutor sebaya, mengandung unsur permainan yang bisa memberikan variasi dalam proses pembelajaran, dan mengandung reinforcement. Jadi model pembelajaran kooperatif ini mengandung unsur kerjasama antar peserta didik dalam kelompok dan setiap anggota harus paham materi lebih dulu sebelum mengikuti kuis dan turnamen. Penerapan model ini dengan cara mengelompokkan peserta didik heterogen, setelah memperoleh tugas, setiap kelompok bekerjasama dalam bentuk kerja individual dan diskusi. Dari pembelajaran ini pula dimungkinkan untuk dapat menghindari free-rider effect (efek ”pendompleng”) yang biasa muncul pada kerja kelompok, hal tersebut dapat dibantu dengan memberikan peran tertentu kepada semua peserta didik, dan dengan mengakses kontribusi individual maupun kontribusi kelompok. Model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mempelajari matematika sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan memperoleh manfaat yang maksimal dari hasil belajarnya.
|
Metode Pembelajaran |
Aktivitas belajar dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota. Ada lima komponen utama pada model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) yaitu:
a. Presentasi di kelas
Materi pelajaran diperkenalkan dalam presentasi di depan kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang sering kali dilakukan/diskusi pelajaran yang di pimpin oleh guru. Dengan cara ni, para peserta didik akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memperhatikan penuh selama presentasi kelas, karena dengan demikian akan sangat membantu mereka mengerjakan kuis-kuis dan skor kuis mereka menentukan skor tim mereka.
b. Tim
Tim terdiri dari 5-6 peserta didik yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, untuk mempersiapkan anggotanya untuk mengerjakan kuis dengan baik. Pada setiap poinnya, ditekankan harus membuat anggota tim melakukan yang terbaik untuk tim, dan tim pun harus melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya.
c. Game
Game-nya terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang konteksnya relevan yang dirancang untuk menguji pengetahuan peserta didik yang diperolehnya dari presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim. Game tersebut dimainkan di atas meja-meja turnamen dan terdiri dari kelompok yang beda-beda sehingga tidak boleh ada peserta yang berasal dari kelompok yang sama. Di atas meja tersedia pertanyaan-pertanyaan. Dalam setiap meja turnamen peserta didik harus homogen.
d. Turnamen
Turnamen adalah sebuah struktur dimana game berlangsung, setelah guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok membahas LKS. Turnamen pertama guru membagi peserta didik ke dalam beberapa meja turnamen. Peserta didik yang prestasinya baik dikelompokkan dengan peserta didik dari kelompok yang lain yang memiliki prestasi yang sama atau seimbang pada meja I, peserta didik yang cukup prestasinya dikelompokkan dengan peserta didik dari kelompok yang lain yang memiliki prestasi yang cukup pula pada meja II dan seterusnya.
e. Rekognisi Tim
Setelah pelaksanaan turnamen guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang dan peserta didik yang aktif serta memiliki nilai tertinggi. Masing-masing tim akan mendapat sertifikat/hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan.
Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) adalah sebagai berikut:
a. Guru meminta para peserta didik untuk mempelajari materi pokok sistem persamaan linear dua variabel.
b. Di kelas, guru membentuk kelompok belajar yang heterogen dan mengatur tempat duduk.
c. Guru membagikan LKS.
d. Anjurkan agar setiap peserta didik dalam kelompok dapat mengerjakan LKS, kemudian saling mengecek pekerjaan satu tim.
e. Bila ada teman satu tim yang tidak dapat mengerjakan LKS, teman satu tim bertanggung jawab untuk menjelaskan.
f. Jadi bila ada pertanyaan dari peserta didik, mintalah mereka mengajukan pertanyaan itu kepada teman satu timnya sebelum mengajukan kepada guru.
g. Berikan kunci jawaban LKS agar peserta didik dapat mengecek pekerjaannya sendiri.
h. Guru berkeliling untuk mengawasi kinerja kelompok.
i. Setelah selesai mengerjakan LKS secara tuntas, berikan kuis kepada seluruh peserta didik. Parapeserta didik tidak boleh bekerja sama dalam mengerjakan kuis.
j. Setelah pelaksanaan kuis, antar kelompok dipertandingkan.
k. Memberikan hadiah atau penghargaan bagi peserta didik atau kelompok yang terbaik.
Dengan langkah-langkah di atas diharapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dapat menjadi salah satu model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan, dan dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga hasil belajar peserta didik dapat meningkat.