Islam mengajarkan bahwa manusia merupakan khalifah Allah di muka bumi yang mengemban tanggung jawab sosial yang berat. Dalam alquran dinyatakan:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang (khalifah) di muka bumi.” Mereka berkata: “mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu manusia yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?”. Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui.” (QS Al-Baqarah: 30)
Untuk mengemban tugas khalifah Allah dengan baik, manusia diberi alat untuk berusaha mengenal dirinya sendiri. Dalam perspektif keberagamaan, mengetahui diri sendiri merupakan jalan menuju ke Tuhanan. Dalam Alquran dinyatakan:
Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) mereka sendiri? Allah tidak menjadikan langit dan bumi serta apa yang terdapat diantara keduanya, melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang telah ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan diantara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya. (QS Ar-Rum: 8)
Manusia memiliki kemampuan untuk menilai dirinya sendiri. Alquran bahkan menggambarkan bahwa manusia tetap memiliki kesempatan untuk menilai tau menghisab dirinya sendiri pada hari kebangkitan.
“Bacalah kitabmu, cukuplah kamu sendiri pada waktu itu sebagai penghisab terhadapmu”. (QS Al-Israa’: 14)
|
Harga Diri |
Dalam islam tingginya keimanan menunjukkan tingginya derajat manusia, sebagaimana kutipan alquran berikut:
“…Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa diantara kamu…”. (QS Al-Hujuraat:13)
Ayat diatas menunjukkan bahwa derajat manusia adalah sama. Orang yang memiliki derajat yang tinggi disisi Allah adalah orang yang memiliki ketaqwaan yang tinggi pula. Oleh karena itu, orang yang memiliki harga diri yang tinggi disisi Allah yang sangat patut untuk kita hargai juga adalah orang yang memiliki ketaqwaan yang tinggi. Yaitu orang-orang yang mematuhi perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Individu yang memiliki harga diri yang tinggi secara fundamental puas terhadap diri mereka. Mereka mengenali kekuatan diri mereka dan dapat mengetahui kelemahan mereka serta berusaha untuk mengatasinya, dan secara umum memandang positif terhadap karakteristik dan kompetensi yang dapat mereka tunjukkan.
Demikian dapat disimpulkan bahwa harga diri merupakan penilaian individu terhadap dirinya sendiri. Dalam Islam dianjurkan agar umatnya senantiasa bersikap optimis dan tidak merasa rendah diri, karena manusia merupakan makhluk yang paling tinggi derajatnya disisi Allah.
Dijelaskan juga dalam surah Al-Baqarah ayat 286 bahwa seseorang akan mampu menyelesaikan masalahnya, jika memiliki keyakinan diri dan percaya akan adanya pertolongan dari Allah. (Al-qur’an dan Terjemahan)