Menurut Wahyudin Zharkasyi pengertian nilai perusahaan adalah sebagai berikut:“Nilai-nilai perusahaan merupakan landasan moral dalam mencapai visi dan misi. Oleh karena itu, sebelum merumuskan nilai-nilai perusahaan perlu dirumuskan visi dan misi perusahaan.Walaupun nilai-nilai perusahaan pada dasarnya universal namun dalam merumuskannya perlu disesuaikan dengan sektor usaha serta karakter dan letak geografis dari masing-masing perusahaan. Nilai-nilai perusahaan yang universal antara lain adalah terpercaya, adil dan jujur.”
Menurut Arthur J Keown pengertian Nilai Perusahaan adalah sebagai berikut: “Nilai pasar dari hutang dan ekuitas perusahaan. Modal yang diinvestasikan sedikit lebih problematis, secara konseptual, modal yang diinvestasikan perusahaan merupakan jumlah dari seluruh dana yang telah diinvestasikan di dalamnya.”
Definisi yang dikemukakan diatas menjelaskan bahwa
nilai perusahaan merupakan landasan moral untuk mencapai visi dan misi perusahaan.Nilai-nilai perusahaan yang dimaksud adalah terpercaya, adil dan jujur. Nilai -nilai perusahaan tersebut perlu disesuaikan dengan karakter dan letak geografis dari perusahaan sehingga masing-masing perusahaan akan berbeda nilai perusahaannya bila disesuaikan dengan karakter dan letak geografisnya.
|
Perusahaan |
Nilai perusahaan dapat memperlihatkan keuntungan perusahaan melalui nilai–nilai asset, hutang dan modal yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Milton Friendman, seperti yang dikutipoleh Donald E Kieso. (2009), menyatakan bahwa tanggung jawab sosial sebuah bisnis adalah untuk meningkatkan ke untungan. Maksimalisasi keuntungan merupakan salah satu tugas manajemen yang diberikan oleh pemilik perusahaan. Tingkat keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen. Selain keuntungan, laporan keuangan dapat memperlihatkan nilai perusahaan melalui nilai-nilai asset, hutang dan modal yang dimiliki oleh perusahaan.
Menurut Handono Mardiyanto menyatakan bahwa : “Nilai
perusahaan adalah nilai sekarang dari serangkaian arus kas masuk yang akan dihasilkan perusahaan pada masa mendatang”.
Hal penting yang memberikan nilai bagi suatu asset adalah adanya prospek pendapatan yang bisa dihasilkan oleh asset tersebut.Dengan demikian berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa nilai (value) adalah pendapatan prosfektif dari suatu asset.
Nilai perusahaan juga merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham.Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan. Menurut Andri dan Hanung (2007) dalam Reny Diah (2013) nilai perusahaan adalah nilai jual perusahaan atau nilai tumbuh bagi pemegang saham, nilai perusahaan akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa depan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi, nilai perusahaan adalah nilai yang diterima atas investasi, biasanya dalam bentuk kas, yang diharapkan memberikan hasil bagi para pemilik modal.
Adapun variabel-variabel yang mempengaruhi nilai perusahaan dan dapat dikendalikan atau dipengaruhi oleh manajemen perusahaan yaitu pemicu nilai. Pemicu nilai mencerminkan variabel yang agak sedikit di bawah kendali atau pengaruh manajemen perusahaan dan hal ini dihubungkan dalam beberapa cara yang berarti dengan faktor penentu nilai perusahaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Nilai Perusahaan menurut I Made Sudana sebagai berikut :
- Margin Laba Kotor
- Biaya Usaha
- Modal kerja Penjualan
- Biaya modal
- Penjualan awal