Menurut Sri Mulyanti, beberapa pengertian sanitasi ialah:
1) Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidupmanusia.
2) Upaya menjaga pemeliharaan agar seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan agar hygienis (sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
3) Sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
4) Sanitasi adalah cara pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap lingkungan.
5) Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
Ruang Lingkup Sanitasi
Ruang lingkup kegiatan sanitasi meliputi aspek sebagai berikut:
1) Penyediaan air bersih/ air minum (water supply) Meliputi hal-hal sebagai berikut:
a) Pengawasan terhadap kualitas dan kuantitas
b) Pemanfaatan air
c) Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui air
d) Cara pengolahan
e) Cara pemeliharaan
2) Pengolahan sampah (refuse disposal) Meliputi hal-hal berikut :
a) Cara/system pembuangan
b) Peralatan pembuangan dan cara penggunaannya serta cara pemeliharaannya
3) Pengolahan makanan dan minuman (food sanitation) Meliputi hal-hal sebagai berikut:
a) Pengadaan bahan makanan/bahan bak
b) Penyimpanan bahan makanan/bahan baku
c) Pengolahan makanan
d) Pengangkutan makanan
e) Penyimpanan makanan
f) Penyajian makanan
4) Pengawasan/pengendalian serangga dan binatang pengerat (insect and rodent control) Meliputi :cara pengendalian vector
5) Kesehatan dan keselamatan kerja Meliputi hal-hal sebagai berikut:
a) Tempat/ruang kerja
b) Pekerjaan
c) Cara kerja
d) Tenaga kerja/pekerja
|
Sanitasi |
Bahan pembersih dan saniter
Bahan pembersih adalah suatu bahan yang dipergunakan untuk menghilangkan sisa-sisa makanan, kotoran, debu, dan noda serta benda- benda yang merusak pandangan.
Bahan saniter adalah bahan kimia yang dipergunakan untuk membunuh, meng-inaktifkan mikroorganisme yang merugikan. Jenis-jenis bahan pembersih menurut Suwantini (2004) meliputi:
1) Bahan pembersih kimia
a) Sabun; dipergunakan untuk membersihkan kain, karet, dan bulu
b) Pengkilap (polishes); dipergunakan untuk mengkilapkan permukaan kayu dan logam
c) Abrasif; dipergunakan untuk keramik dan permukaan enamel
d) Asam; dipergunakan untuk kotoran yang susag di bersihkan diperalatan dari logam seperti karat
e) Basa; dipergunakana untuk kotoran kerak cair yang lengket seperi lantai kamar mandi
f) Pelarut (solvent) digunakan untukm melarutkan lemak dan minyak (bensin dan thinner)
g) Detergent; dari tumbuh-tumbuhan
Sifat-sifat bahan pembersih kimia anatar lain:
a) Larut dalam air, bila dicampur dengan air mudah menyatu
b) Dapat diukur, adanya label aturan dosis pemakainnya yang jelas dan mudah dimengerti
c) Tidak beracun, tidak lengket dan tidak korosif
d) Ekonomis, artinya harganya tidak mahal namun berkualitas
e) Stabil dalam penyimpanan, artinya bila bahan pembersih tersebut disimpan dalam jangka waktu lama, tidak mengalami perubahan warna, bau, dan bentuk.
2) Bahan Pembersih Alami
a) Garam dapur
Dapat dipergunakan untuk pembersih daluran pipa yang tersumbat dan dapat digunakann sebagai bahan penggosok (abrasif).
b) Cuka, jeruk nipis dan belimbing wuluh Dipergunakan untuk menghancurkan noda karat dan lumpur.
c) Kelrek, daun kembang sepatu, daun waru dan daun nilem dipergunakan sebagai sabun untuk membersihkan kain.
3) Bahan Saniter (pembasmi kuman)
a) Air panas, digunakan untuk membunuh bakteri pada alat. Jika menggunakan suhu mencapai 170
C alat direndam selama 30detik.
b) Senyawa kimia yang mengandung chlor (Cl), Yodium (l) dan Quantennary Amonia
Sifat bahan saniter yaitu:
a) Spektrum aktifitas luas, yaitu dapat mematikan bakteri, spora,dan jamur
b) Tidak beracun dan tidak menimbulakan iritasi
c) Stabil dan mudah digunakan
d. Alat-alat Pembersih
Alat pembersih adalah alat yang digunakan untuk membawa atau menghilangkan kotoran berupa debu, lemak, sisa makanan dan bercak makanan. Alat pembersih antara lain:
1) Lap lembut (soft cloth)
2) Ember (bucket)
3) Sapu (broom)
4) Lap pel (floor cloth)
5) Tangkai pel (floor shek)
6) Sikat
7) Rapes
8) Sabut kelapa
9) Spon
10) Wollsteel
11) Kuas
e. Prosedur pembersihan peralatan dan area dapur
Pembersihan peralatan dan area dapur tidak sembarang dibersihkan karena terdapat bahan-bahan yang perlu penanganan khusus atau bahan dan alat pembersih yang khusus. Maka dari itu harus mengikuti prosedur pembersihan yang ada, untuk pembersihan peralatan dilakukan setiap kali setelah memakainya dan untuk pembersihan area dapur dilakukan secara berkala.
Teknik pembersihan perabot dan peralatan:
1) Memeriksa bahan/asal bahan
2) Memeriksa tingkat kekotoran alat (kotor ringan, sedang, berat)
3) Menyiapkan alat dan bahan pembersih yang sesuai dengan bahan dasar dan tingkat kekotoran
4) Menyesuiakan teknik pembersihan dengan petalatan yang akan dibersihkan
5) Mengulang pembersihan bila hasilnya kurang maksimal
Cara pembersihan peralatan:
1) Membersihkan sisa-sisa kotoran
2) Merendam dalam air panas yang ditambah sabun
3) Menggosok/menyikat
4) Membilas dengan air bersih
5) Meniriskan
6) Mengeringkan dengan cara diangin-anginkan
7) Menyimpan pada lemari atau rak alat
Teknik pembersihan area dapur
1) Lantai dapur
Lantai dapur harus dibersihkan total (general cleaning) setiap hari yaitu pada waktu malam sebelum dapur ditutup/pada saat kesibukan mulai berkurang dengan cara disapu kemudian dipel.
2) Dinding/tembok
Pembersihan dilakukan pada dinding yang ternoda dengan cara:
a) Buat larutan air dan sabun cair
b) Celupkan spon, peras, dan gosokkan pada noda
c) Bilas dengan lap katun/spon bersih
d) Ulangi lagi bila dianggap perlu
3) Meja kerja
Pembersihan dilakukan setiap hari setelah selesai bekerja dengan cara:
a) Buang sisa-sisa makanan
b) Gosok dengan lap bersih
c) Keringkan dengan lap kering dan bersih
d) Bersihkan total