Selama periode menstruasi, wanita yang mempunyai dismenorea mempunyai tekanan intra uteri yang lebih tinggi dan memiliki kadar prostaglandin dua kali lebih banyak dalam darah menstruasi dibandingkan dengan wanita yang tidak mengalami nyeri. Kontraksi uterus lebih sering terjadi dan tidak terkoordinasi atau tidak teratur. Akibat peningkatan aktivitas yang abnormal ini, aliran darah menjadi berkurang sehingga terjadi iskemi atau hipoksi uterus yang menyebabkan nyeri. Mekanisme lainnya disebabkan oleh prostaglandin (PGE2) dan hormon lain yang membuat serat saraf sensori nyeri di uterus menjadi hipersensitif terhadap kerja bradikinin serta stimulus nyeri fisik dan kimiawi lainnya.
Dismenorea Primer
Banyak teori yang telah ditemukan untuk menerangkan penyebab terjadi dismenorea primer, tapi meskipun demikian patofisiologinya belum jelas.
Etiologi dismenorea primer diantaranya :
1) Faktor psikologis
Biasanya terjadinya pada gadis-gadis yang secara emosional tidak stabil, mempunyai ambang nyeri yang rendah, sehingga dengan sedikit rangsangan nyeri, maka ia akan sangat merasa kesakitan.
2) Faktor endokrin
Pada umumnya nyeri haid ini dihubungkan dengan kontraksi uterus yang tidak bagus. Hal ini sangat erat kaitannya dengan pengaruh hormonal. Peningkatan produksi prostaglandin akan menyebabkan terjadinya kontraksi uterus yang tidak terkoordinasi sehingga menimbulkan nyeri.
3) Alergi
Teori ini dikemukakan setelah memperhatikan hubungan antara asosiasi antara dismenore dengan urtikaria, migren, asma bronchial, namun bagaimana pun belum dapat dibuktikan mekanismenya.
|
Dismenorea |
Dismenorea Sekunder
1) Faktor konstitusi seperti : anemia
2) Endometriosis
Penyakit yang ditandai dengan adanya pertumbuhan jaringan endomrtrium diluar rongga rahim. Endometrium adalah jaringan yang membatasi bagian dalam rahim. Saat siklus menstruasi, lapisan endometrium ini akan bertambah sebagai lapisan terjadinya kehamilan. Bila kehamilan tidak terjadi,
maka lapisan ini akan terlepas dan dikeluarkan sebagai menstruasi.
3) Mioma Uteri
4) Polip Endometrium
5) Kanker Uteri
6) Pemakaian IUD (alat kontrasepsi) dapat berperan terhadap terjadinya dismenorea.
7) Penyakit Radang Panggul (PRP)
Penyakit radang panggul (PRP) adalah inflamasi pada saluran genetalia bagian atas.