1) Filsafat:
Ilmu yang mengkaji objek melalui objek tersebut. Filsafat ingin tahu lebih mendalam suatu objek tersebut dan dimana filsafat yang menganaliskan suatu masalah tidak hanya dengan Al-Qur’an namun memakai penalaran yang lebih menggunakan rasional untuk memecahkan suatu masalah tersebut.
2) - Ontologi:
Pemikiran-pemikiran yang membicarakan suatu permasalahan dengan asas-asas rasional dari sesuatu yang ada.
- Komsologi:
Suatu pemikiran yang membicarakan suatu permasalahan dengan menggunakan asas-asas rasional dari sesuatu yang ada tetapi teratur.
3) - Analisis:
Suatu perkataan yang disesuaikan secara analisa atau bisa disebut juga suatu perincian dimana di dalamnya bagian-bagiannya, kita dapat melakukannya. Suatu penelitian atau pemeriksaan atas makna yang dikandungnya.
Contoh: “Lemari itu nyata” bila digunakan dalam hubungannya dengan sebuah lemari mempunyai makna yang sama dengan perkataan “Nyata” bila digunakan terhadap impian.
- Sintesis:
Suatu kumpulan pengetahuan yang didapatkan atau dapat diperoleh untuk menyusun suatu pandangan pada dunia.
Contoh: Ilmu tauhid adalah kumpulan pendapat atau teori-teori untuk menentukan Islam yang sesungguhnya.
- Dialektika:
suatu dialog antara dua orang atau lebih untuk memecahkan suatu masalah agar membuahkan suatu jawaban yang diinginkan.
Contoh: Ahli ulama dan ahli filsafat berdialog untuk meyakini dengan benar, dengan adanya Tuhan, ahli ulama menguatkan pikirannya dengan dasar al-Qur’an dan hadits sedangkan ahli filsafat lebih menggunakan rasio dan akal nalarnya.
4) - Rasio:
Suatu pemikiran seseorang yang mengandalkan insting untuk menjawab suatu kebenaran.
Contoh: Keyakinan adanya Tuhan kita tidak dapat mengambil dari al-Qur’an saja tapi melalui fikiran (idelisme).
- Pengalaman:
Suatu ilmu atau pemikiran yang didapatkan dari kehidupan sehari-hari atau hal yang baru. Bagi kita yang didapatkan dari pengalaman dan kita menyimpan di otak kita.
Contoh: Menyentuh bara api; kita tidak akan menyentuh bara api itu kalau kita tahu kalau itu panas.
- Intuisi:
suatu pemikiran analogi untuk mengetahui suatu benda yang mana benda itu diketahui oleh orang terakhir sebelum kita, tapi bukan suatu benda itu sendiri dalam keadaan nyata.
Contoh: perputaran bumi pada porosnya kita tidak tahu dengan sebenar-benarnya kalau bumi berputar, tapi orang-orang sebelum kita mengatakan bahwa bumi itu berputar.
5) Deskriptive ethic Suatu argumen atau gambaran untuk kesusilaan yang diterima, tanggapi dan digunakan
Normative ethic Bersangkutan dengan penyaingan suatu ukuran kesusilaan yang kekal.
Meta ethic Pemikiran-pemikiran atau study analitis atau penelitian terhadap suatu kedisiplinan etika dan penelitian tersebut khusus menyelidiki dan menetapkan arti atau makna istilah.