Apabila saat ini kita sedang berdiri atau duduk bersama pasangan yang belum disahkan oleh Allah atau melakukan pelanggaran, katakanlah berma’siat dan melanggar larangan-larangan Allah, makabisa saja terjadi disaat itu pula calon isteri atau calon suami kita sedang melakukan hal yang sama di sudut lain dunia.
Rasa sabar sebenarnya ada dalam jiwa setiap manusia. Hal itu dapat terpatri agar dalam menahan disertai dengan ikhtiar.Selain untuk menjaga kehormatan, juga menjaga akhlaknya agar setelah menemukan keinginan hati nanti bukan malu akan keburukan yang dilihat. Di sini adalah bukti bahwa ketaatan pada Allah menjadi cerminanuntuk mendapatkan yang terbaik hingga disertai oleh Nya.
Allah telah mengutus para Nabikepada kaum-kaum mereka dan menjadikannya sebagai ulul ‘Azmi, yakni tabah dan sabar dalam menghadapi kesulitan. Yang paling utama diantara mereka dalam menghadapi kesulitan. Yang paling utama diantara mereka adalah nabi kita Muhammad SAW sudah berapa banyak beliau diganggu, sejak pertama kali diutus hingga wafatnya. Maka beliau sangat sabar karena mematuhi firman Allah Ta’ala.
Ada sebuah Kisah dari Akhlaq mulia seorang nabi Allah yang dapat menjadikan contoh teladan dalam memaknai kata sabar. Al-Quran menceritakan umat manusia kisah Yusuf dan Imratul Aziz yang sering dipanggil Zulaikha. Saling keterkaitan antara Yusuf dengan Imratul Aziz tetapi ada. Hanya dalam menyikapi berbeda. Wanita tersebut adalah isteri bangsawan Mesir yang terhormat. Tidak kuasa menahan gejolak syahwat yang menguasainya melihat ketampanan Yusuf, hal itu wajar karena wanita-wanita lain sampai tidak merasakan sakit saat mengiris jari akibat keterpanaan dan pesona wajah Yusuf. Namun yang menjadi masalah , Zulaikha tidak sanggup merasakan kehadiran Allah yang Maha Mengawasi. Ia merasa menutup semua pintu sudah cukup untuk bersenbunyi dari rasa malu. Namun sebenarnya ada satu pintu yang tidak pernah bisa ditutup , pintu yangmenghubungkan setiap gerak gerik siapa saja dengan penglihatan Allah. Hal Zulaikha dengan Yusuf.
Yusuf pun sebenarnya sudah bermaksud bila ia tidak melihat tanda Rabbnya. Namun fitrah diri yang selalumenjaga kesucian mengajarkan sebuah kesertaan Allah yang dimaknaisebagai pengawasan agar tidak berbuat sesuatu yang mengundang murka Ilahi. Dengan pengawasan tersebut manusia akan berusaha hidup dalam keshalihan . Karena kita lebih pantas malu dan takut kepada Allah yang selalu lebih dekat dari apapun..
Pilihan yang diambil Yusuf atau siapapun kaum Adam nanti adalah penjara yang akan mengungkung segala kemerdekaan. Hal ini bukan pilihan bodoh. Karena penjara berupa benteng untuk menjaga diri dari fitnah. Syaithan. Fitnah yang akan disadari adalah rahmatAllah yang bisa menyelamatkan baik dunia maupun akhirat. Tanpa rahmat Allah siapapun , akan cenderung melakukan hal bodoh sesuai keinginan.
Ketika nafsu dan syahwat begitu menggebu -gebu tetap akan ada kesucian yang harus di pertahankan mati-matian. Sangat berat perjuangan nya, itu adalah perjuangan para pemilik kesabaran untuk menghargai kehormatan yang dimiliki. Dengan menyambung jiwa guna menegakkan sifat malu dengan kesertaan Allah. Itu adalah sebuah nikmat yang tidak akan bisa diukur dengan neraca dunia. Artinya : ‘’Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan Allah dengan sabar dan shalat, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. “ (QS. Al baqoroh : 153).
Sabar itu hanya sebentar sambil menunggu saat bebuka, kalau dirasakan sangat lama bandingkan dengan kesabaran kelak menghadapi neraka Allah. Dalam ayat tersebut mengajarkan sabar dan shalat sebagai penolong. Sabar dan shalat disebut bersamaan karena perpaudan ini merupakan mata air yang tidak pernah kering dan bekal yang tidak pernah habis, akan menjadi bekal hati di hari berikutnya, sehingga tali kesabaran begitu amat panjang, disamping kesabaran ada pula ridha, suka cita, tenang percaya dan yakin. Shalat adalah hubungan langsung antara manusia yang fana dan kekuatan yang abadi. Dapat diibaratkan bahwa shalat adalah waktu yang telah dipilih untuk pertemuan setetes air yang terputus dengan sumber yang tidak pernah kering. Dengan shalat kita akan semakin mengingat Allah dan dekat padaNya. Kuncinya adalah sabar untuk benar-benar mendapatkan keinginan hati yang dinanti. Dalam penungguan kesabaran itu bila menemukan yang hanya namun tidak cocok, coba lagi dengan tidak lepas meminta ridha Allah. Terus berdoa dan ber ikhtiar dalam perjuangan.
Dalam penantian tersebut mintalah pada Allah agar mendapatkan pujaan hati yang dapat menjadi pemimpin keluarga yang bersabar pula. Untuk urusan segala hal. Karena dalam janji Allah tidak pernah ingkar. Kita meminta yang baik, Allah akan berikan yang terbaik. manusia menginginkan yang bagus, Allah ijinkan kemuliaan. Artinya : ‘Wahai Rabb kami, dan berikanlah kepada kami apa-apa yang telah kami engkau janjikan kepada rasul-rosulmu dan jangan engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya engkau tiada pernah mengingkari janji’ (Qs. Ali ‘Imran : 194).