Banyak pakar manajemen dan administrasi pendidikan yang mengidentifikasi fungsi-fungsi manajemen. Diantaranya sebagai berikut:
a. George R. Terry, fungsi manajemen adalah planning, organizing, actuating, dan controlling.
b. Lyndall F. Urwick, fungsi manajemen yaitu forecasting, planning, organizing, commanding, coordinating, dan controlling.
c. Dr. Winardi S.E., fungsi manajemen yaitu planning, organizing, coordinating, actuating, leading, communication, dan controlling.
d. Luther Gullich, fungsi manajemen yaitu planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting, danbudgeting.
e. Henry Fayol, fungsi manajemen yaitu planning, organizing, commanding, coordinating, dancontrolling.
f. John Robert Baishfine Ph.D, fungsi manajemen yaitu perencanaan, organisasi, dan komando.
g. Dr. S.P. Siagian M.P.A., fungsi manajemen yaitu planning, organizing, motivating, dancontrolling.
Sergiovanni juga menjelaskan dalam bukunya Ibrahim bafadal yang berjudul “Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar”, fungsi manajemen adalah planning,organizing, leading, dan controlling.
Dari berbagai pendapat di atas jika digabungkan maka fungsi manajemen adalah forecasting, planning, organizing, directing, commanding, motivating, staffing, coordinating, reporting, controlling dan evaluating.
1). Forecasting (Peramalan): “Peramalan adalah kegiatan meramalkan, memproyeksikan, atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat dilakukan”. Misalnya, sebuah penerbit majalah harus mengadakan forecasting mengenai pemasaran dengan memperhatikan daya serap konsumen, situasi, sosial dan ekonomi, serta kebiasaan konsumen.
2). Planning (Perencanaan) : “Perencanaan adalah sejumlah keputusan mengenai keinginan dan berisi pedoman pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan”.
Rencana adalah tindakan terpilih, sebab dengan rencana tersebut seorang manajer ingin mengkoordinasikan tindakan kelompok. Perencanaan harus dibuat secara pasti dan direalisasikan dalam kenyataan. Hal ini dikarenakan adanya perubahan oleh situasi dan kondisi kearah yang lebih baik, jadi setiap rencana mengandung dua unsur, yaitu tujuan dan pedoman.
Langkah-langkah menyusun suatu rencana: menetapkan tujuan yang akan dicapai (What= apa yang hendak dicapai), menetapkan bagaimana tujuan itu dicapai (How= bagaimana), menetapkan di mana kegiatan itu dilaksanakan (Where= dimana), menetapkan waktu pelaksanaan (When= kapan), dan menetapkan orang-orang/personel yang tepat melaksanakannya (Who= siapa).
3). Organizing (Pengorganisasian): Pengorganisasian adalah proses yang dinamis, sedang hasil dari pengorganisasian adalah organisasi. Menurut M. Manullang, “pengorganisasian adalah proses penetapan dan pembagian pekerjaan yang akan dilakukan”.
Pembatasan tugas-tugas atau tanggung jawab serta wewenang dan penetapan hubungan antara unsur-unsur organisasi, sehingga memungkinkan orang-orang dapat bekerja bersama-sama seefektif mungkin untuk pencapaian tujuan. Pada intinya pengorganisasian meliputi pembatasan dan penjumlahan tugas-tugas, pengelompokan dan pengklasifikasian tugas-tugas serta pendelegasian wewenang diantara karyawan perusahaan.
4). Staffing (Penempatan): Staffing berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi dengan merekrut tenaga kerja dan pengembangannya agar setiap personel yang terlibat dalam suatu organisasi dapat memberikan daya guna yang maksimal.
5). Actuating (Menggerakkan/Pelaksanaan): “Actuatingadalah usaha untuk menciptakan suasana sehingga para karyawan berkehendak dan mau berusaha mencapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan”.
Usaha actuating ini biasanya akan berhasil jika para pekerja diperlakukan dengan baik, didorong untuk maju, serta diberikan semangat untuk dapat berkembang dan meningkatkan prestasinya.
6). Coordinating (Koordinasi): Koordinasi adalah menghubungkan, menyatupadukan, dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga dapat bekerja sama secara terarah dalam berusaha mencapai tujuan perusahaan. Tujuan dalam fungsi koordinasi adalah untuk menghindari kekacauan, perselisihan, dan kekosongan dalam kegiatan.
7). Commanding atau Directing (Memerintah): Directingadalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberikan bimbingan, saran, dan perintah kepada bawahan dalam pelaksanaan tugasnya masing-masing sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.
8). Leading (Memimpin): Merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh manajer yang menyebabkan orang lain bertindak. Memimpin atau kepemimpinan merupakan inti sari dari manajemen. Dengan adanya kepemimpinan diharapkan setiap orang yang terlibat dalam suatu organisasi melaksanakan proses manajemen sehingga akan berjalan lancar dan berhasil dengan baik. Kepemimpinan adalah seni seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi. Kecakapan dan kewibawaan yang dimiliki oleh pemimpin akan mendorong gairah kerja, kreatifitas, partisipasi dan loyalitas para bawahan untuk menyelesaikan tugasnya.
Pekerjaan tersebut meliputi 5 (lima) hal, yaitu: mengambil keputusan, mengadakan komunikasi, memberikan semangat, inspirasi, dan dorongan, memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan sikap bawahan.
9). Motivating (Memotivasi): Motivatingadalah pemberian inspirasi, semangat, dan dorongan kepada bawahan agar melakukan kegiatan secara sukarela sehingga bawahan mampu meningkatkan produktivitasnya semaksimal mungkin.
10). Empowering(Pemberdayaan): Empoweringadalah kemampuan berbagi informasi, penyampaian ide-ide oleh bawahan, pengembangan karyawan, mendelegasikan tanggung jawab, memberikan saran umpan balik, menyatakan harapan-harapan yang positif untuk bawahan dan memberikan rewardbagi peningkatan kinerja.
11). Fasilitating(Memfasilitasi): “Fasilitating adalah kemampuan menyatukan orang untuk bekerjasama secara efektif dalam mencapai tujuan bersama, termasuk dalam memberikan kesempatan setiap orang untuk berpartisipasi dan mengatasi konflik”.
12). Reporting (Melaporkan): Reportingadalah menyampaikan atau melaporkan perkembangan atau hasil kegiatan secara lisan maupun tulisan kepada yang berkepentingan sehingga yang menerima laporan dapat memperoleh gambaran lengkap mengenai pelaksanaan tugas dan pengambilan keputusan berdasarkan laporan tersebut.
13). Controlling (Pengawasan/Pengendalian): “Pengawasan diartikan sebagai menilai kembali apa yang telah dilaksanakan dan apabila perlu menerapkan tindakan-tindakan korektif sehingga pelaksanaan tugas dapat dilakukan sesuai dengan rencana”. Proses melakukan pengawasan dilakukan dalam 3 (tiga) tahap, yaitu: mengukur hasil pekerjaan, membandingkan hasil pekerjaan dengan standar yang telah ditentukan sebelumnya, serta mengoreksi penyimpangan dalam pembiayaan dan efisiensi kerja.
14). Evaluating (Penilaian): “Evaluatingadalah kegiatan akhir yang dilakukan untuk mengukur keberhasilan programyang telah dilaksanakan”. Selain itu kegiatan evaluasi ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan bagaimana efektifitas dan keberhasilan program yang telah disusun dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.