Dalam ilmu ekonomi dikenal istilah perilaku konsumen, istilah ini merupakan bagian dari proses pengambilan keputusan oleh pembeli dengan mempertimbangkan berbagai aspek sebelum membeli. Schiffman dan Kanuk mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut.“Istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.”
James F. Engel et al. berpendapat bahwa perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha mempe roleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut. Sedangkan Engel, Blackwell dan Miniard mengartikanya sebagai “Kami mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini”.
Beberapa definisi lainnya dan perilaku konsumen dikemukakan oleh penulis berikut.“Proses pengambilan keputusan dan aktivitas fisik dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan dan menghabiskan barang atau jasa”.(Loudon dan Della Bitta, 1984).“Perilaku yang ditujukan oleh orang-orang dalam merencanakan, membeli dan menggunakan barang-barang ekonomi dan jasa”.
Dari beberapa definisi yang telah disebutkan dapat disimpulkan bahwa
perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi.
|
Perilaku Konsumen |
Kemudian dalam menentukan perilaku konsumen ada beberapa faktor yang muncul, diantaranya:
a. Faktor-faktor kebudayaan
Faktor-faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh kebudayaan, sub budaya dan kelas sosial pembeli.
1) Kebudayaan adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar. Misalnya, anak yang dibesarkan dalam sebuah masyarakat mempelajari seperangkat nilai dasar, persepsi, preferensi dan perilaku melalui proses sosialisi yang melibatkan keluarga dan berbagai lembaga penting lainnya.
2) Sub budaya, setiap budaya memiliki kelompok-kelompok sub budaya lebih kecil yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk perilaku anggotanya. Seperti, sekelompok kebangsaan bertempat tinggal pada suatu daerah mempunyai cita rasa dan minat etnik yang khas.
3) Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat yang tersususn dalam urutan jenjang. Kelas sosial tidak ditentukan oleh faktor tunggal seperti pendapatan tetapi diukur sebagai kombinasi pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan dan variabel lainnya.
b. Faktor-faktor sosial
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti keluarga, kelompok referensi, status, peranan soaial dan gaya hidup.
1) Keluarga, para anggota keluarga dapat memberikan pengaruh kuat terhadap perilaku pembeli.
2) Kelompok, sebuah kelompok referensi bagi seseorang adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.
3) Gaya hidup, gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang bersangkutan.
c. Faktor-faktor Individu
Seseorang mengambil keputusan membeli produk dipengaruhi beberapa faktor yang bersifat individu yaitu nilai, motivasi, persepsi, belajar, kepercayaan, sikap kepribadian dan citra diri.
1) Nilai adalah kemampuan suatu produk unntuk memberikan kepuasan.
2) Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan inndividu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
3) Persepsi atau pengamatan adalah suatu proses dimana manusia menyadari dan menginterprestasikan aspek lingkungannya.
4) Belajar, belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber pada pengalaman.
5) Kepercayaan adalah gagasan deskriptif yang dianut seseorang tentang sesuatu. Kepercayaan ini mungkin berlandaskan pada pengetahuan, opini atau kepercayaan.
6) Sikap, sikap menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun yang tidak baik, perasaan-perasaan emosional dan kecenderungan berbuat yang bertahan selama waktu tertentu terhadap beberapa obyek atau gagasan.
7) Kepribadian adalah organisasi dari faktor-faktor biologis, psikologis dan sosiologi yang mendasari perilaku individu.
8) Citra diri atau konsep diri telah dijadikan pendekatan yang dikenal amat luas akhir-akhir ini untuk menggambarkan hubungan antara citra diri konsumen dengan citra merek, citra perusahaan dan sebagainya.
Selanjutnya dalam proses pengambilan keputusan pembeli terhadap suatu produk baru. Sebuah produk baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh pembeli potensial. Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama ada, disini konsumen dapat membuat keputusan untuk menerima atau mengadopsinya. Proses adopsi adalah proses mental yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada penerimaan atau adopsi final.
Adapun proses adopsi ini memiliki beberapa tahap yaitu :
a. Sadar, konsumen menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi kekurangan informasi mengenainya.
b. Tertarik, konsumen akan menjadi tertarik untuk mencari informasi mengenai produk baru.
c. Evalusi, konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru tersebut masuk akal atau tidak untuk dikonsumsi.
d. Mencoba, konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala kecil untuk meningkatkan perkiraan nilai produk tersebut.
e. Adopsi , proses mental yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada penerimaan atau adopsi final.
Dalam proses adopsi tersebut berawal dari kesadaran akan adanya suatu produk yang selanjutnya berubah menjadi tertarik lalu dilakukanlah proses evaluasi atau pertimbangan terhadap produk tersebut kemudian beralih pada tahapan mencoba untuk lebih meyakinkan dan terakhir mengadopsi produk tersebut untuk digunakan seutuhnya. Selain itu, dalam tahapan proses pembelian ada hal lain yang perlu dilakukan, yaitu mengidentifikasi pembeli. Tujuannya adalah untuk mengetahui posisi pembeli apakah dia sebagai inisiator (pemrakarsa), influencer (pemberi pengaruh), decider (pengambil keputusan), buyer (pembeli) atau user(pemakai). Oleh karena itu, kegiatan ini tidak boleh diabaikan oleh suatu perusahaan yang ingin kegiatan pemasarannya berjalan dengan baik dan efektif.