Harga diri tidak dibawa sejak lahir, tetapi memerlukan proses yang dibentuk sejak lahir karena itu dipengaruhi oleh banyak hal sepanjang hidup, baik dari luar individu maupun dari dalam individu itu sendiri. Misalnya, pengasuhan orangtua atau keluarga, pendidikan yang diterima (baik disekolah ataupun diluar sekolah), pengalaman-pengalaman yang berarti, prestasi-prestasi yang diraih, orang-orang terdekat (baik saudara maupun orang lain), budaya, lingkungan sosial dan masyarakat.
Demikian pula nilai-nilai personal, kemampuan dasar termasuk kemampuan dalam pengambilan keputusan dapat mempengaruhi terbentuknya harga diri. Sementara itu Harter (dalam Rahmawati), mengatakan harga diri itu bersumber dari dua hal, yaitu:
a. Bagaimana individu melihat kemampuan dirinya akan berbagai aspek kehidupan.
b. Seberapa besar dukungan sosial yang didapatkan dari orang lain. Kemampuan terbagi atas lima domain, yaitu kemampuan di sekolah, penampilan fisik, penerimaan sosial, perilaku, atletis. (Rahmawati, 2006).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan harga diri adalah faktor psikologis individu itu sendiri dan faktor lingkungan sosial seperti orang tua, teman sebaya, guru, masyarakat dan sebagainya.
Penghargaan diri mencerminkan perwajahan, bentuk, cara berbicara dan gerak yang dilakukan seseorang selama ini. Penghargaan itu sendiri mengurangi pembicaraan tentang kesenangan atau kekurangan secara langsung dan apa adanya, sehingga orang tersebut dekat dengan kenyataan di sekelilingnya. Penghargaan diri itu sendiri sesuai dengan segenap pengalaman seseorang dalam memberi dan menerima pujian, mengungkapkan cinta kasih, penghargaan dan sejenisnya.
Penghargaan diri terbuka terhadap kritik dan mengakui segenap kesalahan sebab penghargaan diri seseorang tidak terkait dengan imej untuk menjadi sempurna. Penghargaan diri mencerminkan perkataan serta kegiatan seseorang yang merefleksikan bahwa semua orang tidak berada dalam posisi saling berhadapan. Penghargaan diri berada dalam nuansa harmonis diantara ucapan dan perbuatan, rupa, suara dan tindakan seseorang. (Nathaniel, 2007)
Penghargaan diri memiliki enam pilar yaitu:
a. Melatih diri menjalani hidup dengan penuh kesadaran.
b. Melatih penerimaan diri.
c. Melatih bertanggung jawab terhadap diri sendiri.
d. Melatih diri bertindak tegas.
e. Melatih menjalani hidup dengan penuh makna.
f. Melatih integritas personal.