Bayak faktor yang mempunyai pengaruh besar dalam menciptakan penyesuaian diri pada individu. Diantaranya yang terpenting adalah:
a.Pemuasan kebutuhan pokok dan kebutuhan pribadi. Yang dimaksud dengan kebutuhan pokok adalah kebutuhan jasmani atau fisik. Pemuasan kebutuhan itu termasuk hal yang mutlak perlu; karena tanpa pemuasan individu akan binasa.
b. Hendaknya ada kebiasaan-kebiasaan dan keterampilan yang dapat membantu dalam pemenuhan kebutuhan yang mendesak. Dapat dikatakan bahwa penyesuaian diri itu sebenarnya adalah hasil dari semua pengalaman dan percobaan yang dilalui oleh individu, yang memengaruhi cara mempelajarai berbagai jalan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan bergaul dengan orang lain dalam kehidupan sosial.
c. Hendaknya dapat menerima dirinya. Pandangan orang terhadap dirinya merupakan faktor terpenting, yang mempengaruhi kelakuannya. Apabila pandangan tersebut baik, penuh dengan kelegaan, hal itu akan mendorongnya untuk bekerja dan menyesuaikan diri dengan anggota masyarakat dan akan membawanya pada kesuksesan, yang sesuai dengan kemampuannya, tanpa berusaha untuk bekerja di bidang yang tidak memungkinkannya untuk mencapai sukses karena kemampuannya yang tidak mengizinkan. Orang yang tidak menerima dirinya akan berhadapan dengan keadaan frustasi yang menjadikannya merasa tidak berdaya dan gagal, sehingga tingkat penyesuaian sosialnya buruk. Hal itu, akan mendorongnya pada sikap menyendiri atau bermusuhan, menarik perhatian orang lain dan menghapus pandangan yang ada dalam pikiran mereka tentang dia.
|
Penyesuaian Diri |
d. Kelincahan. Yang dimaksud dengan kelincaha di sini adalah agar orang bereaksi terhadap perangsang-perangsang baru dengan cara yang serasi. Orang yang kaku, tidak lincah tidak dapat menerima perubahan yang terjadi atas dirinya. Oleh karena itu, penyesuaian dirinya terganggu dan hubungannya dengan orang lain goncang, apabila ia pindah ke lingkungan baru, yang cara hidupnya berbeda dengan cara yang telah biasa dialaminya.
e. Penyesuaian dan persesuaian. Ada orang yang beranggapan bahwa penyesuaian diri adalah semacam penyerahan, atas dasar bahwa menyerah mempunyai cirri menghindari ketegangan dan menjauhkannya. Sesungguhnya menyerah – dalam pandangan mereka – dianggap semacam penyesuaian dalam bentuk penyerahan terhadap lingkungan, terutama lingkungan kebudayaan dan sosial. Menyerah atau persesuaian itu menuntut tunduknya individu terhadap suasana dan keadaan di tempat ia hidup; di samping itu dituntut pula perubahan sikap dan perasaannya. Orang yang gagal dalam menyesuaikan terhadap peraturan, dianggap gagal pula dalam memberikan saham kepada pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan masyarakat. Sebagai kesimpulannya, orang-orang yang menghubungkan kesehatan jiwa dengan menyerah diri memandang perlu menyerah kepada kelompok dan menyesuaikan diri terhadap tujuan-tujuannya, sehingga ia dapat hidup dalam kehidupan sosial yang serasi.