Gangguan jiwa artinya bahwa yang menonjol ialah gejala–gejala yang psikologis dari unsur yang psikis. Macam–macam jenis gangguan jiwa menurut Rusdi Maslim: gangguan jiwa organik dan simptomatik, skizofrenia, gangguan skizotipal dan gangguan waham, gangguan suasana perasaan, gangguan neurotik, gangguan somatoform, sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik. Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa, retardasi mental, gangguan perkembangan psikologis, gangguan perilaku dan emosional dengan onset masa kanak dan remaja.
1) Skizofrenia
Merupakan bentuk psikosa fungsional paling berat, dan menimbulkan disorientasi personalitas yang terbesar. Dalam kasus berat, klien tidak mempunyai kontak dengan realitas, sehingga pemikiran dan perilakunya abnormal. Perjalanan penyakit ini secara bertahap akan menuju ke arah kronisitas, tetapi sekali – kali bisa timbul serangan. Jarang bisa terjadi pemulihan sempurna dengan spontan dan jika tidak diobati biasanya bisa berakhir dengan personalitas yang rusak. Keadaan ini pertama kali digambarkan oleh Krapelin pada tahun 1896 berdasarkan gejala dan riwayat alamiahnya. Krapelin menamakannya dementia prekoks. Pada tahun 1911 Bleuler menciptakan nama skizofrenia untuk menandai terbelahnya atau putusnya fungsi psikis, yang menentukan sifat penyakit ini. Ada perbedaan internasional dalam kriteria diagnostik, terutama antara Eropa dan AS, serta banyak psikiater sekarang mengatakan skizofrenia sebagai suatu kelompok kelainan yang saling berkaitan.
Skizofrenia memiliki beberapa simtom, yaitu simtom kognitif, simtom suasana hati dan simtom somatik. Pasien dengan simtom kognitif akan mengalami halusinasi, delusi, cara bicara yang tidak koheren atau kacau, dan tingkah laku tidak teratur. Pada pasien dengan gejala residual biasanya tidak memunculkan gejala tersebut akan tetapi cenderung menarik diri, tingkah laku aneh, afek tumpul, kepercayaan – kepercayaan dan pemikiran yang aneh. Pasien yang mengalami halusinasi mengungkapkan pengalaman yang salah, melihat, mendengar dan mencium sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Pasien delusi memiliki keyakinan yang salah dan tidar rasieonal serta begitu melekat pada pikirannya. Pada pasien yang mengalami simtom suasana hati, pasien akan sulit mengalami emosi sejati. Respon emosional yang dihasilkan akan sangat ekstrem dan tidak terkendali.
2) Depresi
Depresi adalah suatu jenis gangguan alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik : rasa susah, murung, sedih, putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatic : anoreksia, konstipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut nadi menurun. Depresi adalah salah satu bentuk gangguan jiwa pada alam perasaan (afektif, mood).
Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi sosial dan fungsi fisik yang hebat, lama dan menetap pada individu yang bersangkutan. Depresi merupakan suatu reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus yang jelas, lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya. Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan realitas, tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti orang lain.
3) Gangguan ansietas
Gangguan ansietas adalah sekelompok kondisi yang memberi pemahaman penting tentang ansietas yang berlebihan disertai respons perilaku, emosional dan fisiologis. Individu yang mengalami gangguan ansietas dapat memperlihatkan perilaku yang tidak lazim seperti panik tanpa alasan, takut yang tidak beralasan terhadap objek atau kondisi kehidupan, melakukan tindakan berulang – ulang tanpa dapat dikendalikan, mengalami kembali peristiwa yang traumatik, atau rasa khawatir yang tidak dapat dijelaskan atau berlebihan. Ansietas dapat dilihat dalam rentang ringan, sedang, berat, sampai panik. Setiap tingkap menyebabkan perubahan fisiologis dan emosional pada individu. Sisi negatif ansietas atau sisi yang membahayakan ialah rasa khawatir yang berlebihan tentang masalah yang nyata atau potensial.
4) Gangguan kepribadian
Gangguan kepribadian didiagnosis saat sifat kepribadian individu menjadi kaku dan maladaptif dan secara signifikan mengganggu cara individu melakukan fungsi dalam masyarakat atau menyebabkan distress emosional individu. Gangguan kepribadian biasanya tidak didiagnosis sampai usia dewasa, saat kepribadian individu terbentuk lebih komplet, tetapi pola perilaku maladaptif tersebut seringkali dapat terjadi pada masa remaja atau masa kanak – kanak awal.
Gangguan kepribadian dapat berlangsung lama karena karakteristik kepribadian tidak mudah diubah. Ini berarti bahwa klien yang mengalami gangguan kepribadian terus berperilaku yang sama walaupun perilaku tersebut menyebabkan kesulitan atau distres.
5) Gangguan mental organik
Gangguan mental organik (psikosis organik) disebabkan oleh bermacam – macam faktor fisik atau organik yang mengakibatkan gangguan mental yang sangat berat sehingga individu secara sosial menjadi lumpuh dan sama sekali tidak mampu untuk menyesuaikan diri. Simtom – simtom utama gangguan mental organik adalah fungsi – fungsi intelektual lemah dan emosi tidak stabil, dan ini dapat dilihat dari tingkah laku umum dari individu yang selalu mudah tersinggung atau suasana hati yang selalu berubah – ubah tanpa penyebab yang jelas, tidak memperhatikan penampilan pribadi, mengabaikan tanggung jawab dan antisosial.
6) Gangguan psikosomatik
Istilah psikosomatik mulai digunakan untuk menyatakan hubungan antara pikiran (psike) dan tubuh (soma). Gangguan somatoform dapat ditandai dengan adanya gejala fisik yang menunjukkan kondisi medis tanpa dasar organik yang dapat dibuktikan untuk menjelaskan gejala secara lengkap. Ada tiga gambaran utama gangguan somatoform yaitu keluhan fisik yang menunjukkan penyakit medis utama tetapi tidak memiliki dasar organik yang dapat dibuktikan, faktor psikologis dan konflik yang tampak penting, gejala atau masalah kesehatan yang dibesar – besarkan yang tidak berada dalam control sadar pasien.
7) Retardasi mental
Gambaran penting retardasi mental adalah fungsi intelektual dibawah rata – rata (IQ dibawah 70) yang disertai dengan keterbatasan yang penting dalam area fungsi adaptif, seperti keterampilan komunikasi, perawatan diri, tinggal di rumah, keterampilan interpersonal atau sosial, penggunaan sumber masyarakat, penunjukkan diri, keterampilan akademik, pekerjaan, waktu senggang, dan kesehatan serta keamanan. Beberapa orang yang mengalami retardasi mental bersikap pasif dan tergantung, sedangkan yang lain bersikap agresif dan impulsif.
8) Gangguan perilaku masa anak dan remaja
Gangguan tingkah laku adalah perilaku antisosial yang persisten pada anak dan remaja yang secara signifikan mengganggu kemampuan mereka untuk melakukan fungsi di bidang sosial, akademik, atau pekerjaan. Gejalanya dikelompokkan ke dalam empat area : agresi terhadap orang dan binatang, perusakan barang – barang, kecurangan dan pencurian, serta pelanggaran peraturan yang serius. Individu yang mengalami gangguan tingkah laku mempunyai sedikit rasa empati terhadap orang lain, mereka mempunyai harga diri rendah, toleransi frustasi yang buruk, dan marah yang meledak – ledak.